SOLOPOS.COM - Ketua Semarangker, Pamuji Yuono, berfoto di ruang koleksi benda-benda yang diperoleh di tempat angker di Kantor Sekretariat Semarangker, Lamper, Kota Semarang. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG – Tahun baru sebentar lagi. Kamu semua tentu sudah menyiapkan agenda seru bersama orang-orang terdekat, bukan? Nah, biar malam tahun baruanmu semakin seru, aman dan nyaman, yuk simak tiga tips dari Ketua Semarangker, Pamuji Yuwono. Menurut ketua komunitas pemburu tempat angker itu ada beberapa lokasi yang sebaiknya kamu hindari saat merayakan tahun baru karena titik-titik ini rawan kecelakaan dan gangguan mahkluk halus.

Pamuji mengatakan mencari aman saat merayakan tahun baru perlu melihat dua aspek, yakni aspek metafisika dan aspek logika. Keduanya bisa dipertemukan, saat kamu mempertimbangkan titik-titik rawan berikut ini.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Pertama, hindari lokasi yang mengandung elemen air. Lokasi ini meliputi pantai, sungai, air terjun, dan danau.

“Pantai Tirang, Pantai Marina, dan beberapa tempat yang elemen utamanya air. Dari segi mistisnya, pertukaran tahun itu adalah ajang para danyang untuk mencari tumbal. Tapi dari segi logika, kalau kamu merayakan tahun baru, hepi-hepi di pantai atau di sungai ada potensi terseret arus, maka harus waspada,” jelas Pamuji.

Kedua, menurut Pamuji, adalah tanjakan atau turunan. Pamuji menyebut dua lokasi yang paling sering membawa maut, yakni tanjakan Silayur di Kecamatan Ngaliyan dan tanjakan Gombel, Kecamatan Banyumanik.

Lokasi yang disebut terakhir mungkin favorit sebagian dari kamu lantaran dari bukit ini kamu bisa melihat lanskap kawasan bawah Kota Semarang yang penuh kerlip lampu saat malam hari. Namun Pamuji mengatakan justru di Bukit Gombel itu rawan di malam pergantian tahun.

“Di Gombel itu ada bekas Hotel Sky Garden yang disebut-sebut On the Spot [sebuah acara di televisi] sebagai salah satu dari tujuh titik terangker se-Indonesia. Dari sudut pandang metafisika, kawasan tanjakan selalu meminta tumbal saat malam pergantian tahun. Maka hindari juga mengebut di kawasan ini,” sambung Pamuji.

Lokasi ketiga adalah bangunan tinggi. Pamuji menyebut malam tahun baru merupakan momen dimana masyarakat bisa.menikmati tontonan kembang api di langit tinggi namun lagi-lagi ia menyarankan hindari memasuki bangunan atau lantai terlalu tinggi.

“Kalau yang satu ini, ada mitos soal bangunan tinggi. Termasuk mengapa tidak ada lantai 13 di hotel-hotel. Namun saya katakan monggo, disikapi bijak, mau dilihat dari sisi metafisika atau logika, yang jelas jangan berlebihan dalam euforia,” ujarnya.

Satu hal lain yang dilarang dilakukan saat malam 1 Januari, menurut Pamuji adalah kungkum alias berendam di tempat-tempat mistis. “Orang menganggap malam tahun baru masehi itu seperti malam satu suro, padahal itu berbahaya. Jadi hindari kungkum saat malam tahun baru,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya