Jateng
Selasa, 19 Agustus 2014 - 03:30 WIB

ANTISIPASI BAHAYA ISIS : Tokoh Agama, TNI dan Jajaran Pemkab Kudus Tolak ISIS

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Sapol PP Sukoharjo menghapus gaffiti ISIS di kawasan Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (5/8/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, KUDUS—Sejumlah tokoh agama di Kudus, Jawa Tengah, beserta Polres dan TNI menandatangani pernyataan sikap menolak kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Senin (18/8/2014).

Penandatanganan pernyataan sikap bersama menolak paham radikal termasuk ISIS tersebut, dilakukan di halaman Polres Kudus.

Advertisement

Hadir pada acara tersebut, yakni Kapolres Kudus, AKBP Bambang Murdoko, Komandan Kodim 0722/ Kudus, Letkol ARH M. Ibnu Sukhelan, Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kudus, Djati Solechah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kudus, M. Syafiq Nashan, perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kudus, Pengadilan Negeri Kudus, pengurus Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, serta forum komunikasi umat beragama (FKUB).

Kapolres Kudus, AKBP Bambang Murdoko, mengungkapkan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mencegah dan membentengi masyarakat Kudus agar tidak mudah terpengaruh paham ISIS.

Apalagi, lanjut dia, ISIS merupakan paham radikal yang harus dilawan karena bisa merusak kesatuan bangsa Indonesia.

Advertisement

Sejauh ini, kata dia, situasi di Kabupaten Kudus masih cukup kondusif dan aman.

Akan tetapi, lanjut dia, semakin berkembangnya paham ISIS, tentunya patut menjadi kewaspadaan semua pihak agar tidak ada yang terpengaruh dengan paham tersebut.

Ia mengimbau masyarakat yang mendapatkan sesuatu yang mencurigakan mengenai kelompok yang dinilai memiliki paham radikal diharapkan segera melaporkan kepada aparat kepolisian.

Advertisement

Sementara itu, Komandan Kodim 0722/ Kudus, Letkol ARH M. Ibnu Sukhelan, mengatakan, informasi paham ISIS mulai berkembang di beberapa daerah memang mulai terdengar, namun di Kudus masih dalam tahapan kewaspadaan.

“Jaringan paham radikal tersebut memang bisa berkembang dengan cepat,” ujar Ketua MUI Kudus, M. Syafiq Nashan seperti dikutip Antara. Ia menilai kelompok ISIS cenderung menghalalkan cara-cara kekerasan, karena orang muslim yang tidak sejalan akan dibunuh .

“Mereka jelas salah jalan dan pemahamannya terhadap Islam juga dangkal karena Islam merupakan agama damai,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa ISIS merupakan hal yang harus dilawan dan tugas bagi ummat Islam adalah menjaga keutuhan negara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif