Jateng
Kamis, 16 Oktober 2014 - 19:10 WIB

ANTISIPASI BANJIR : Pemkot Semarang Akhirnya Bongkar Replika Kapal Cheng Ho

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (portalsemarang.com)

Ilustrasi (portalsemarang.com)

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Replika kapal Cheng Ho yang berada di depan Kelenteng Tay Kak Sie Semarang akhirnya dibongkar, Kamis (16/10/2014), oleh satuan polisi pamong praja (PP) setempat dan dinas terkait.

Advertisement

Puluhan pekerja dikerahkan untuk mencopoti bagian demi bagian replika kapal tersebut, sementara di lokasi juga sudah disiapkan sejumlah alat berat dan truk untuk membantu proses pembongkaran.

Pembongkaran replika kapal Cheng Ho sebenarnya sudah dijadwalkan sejak dua bulan lalu, setelah Pemkot Semarang memberi tenggat waktu yayasan untuk membongkar sendiri selambatnya akhir Agustus 2014.

Replika kapal Cheng Ho yang dibangun Yayasan Tay Kak Sie sejak 2005 itu dipermasalahkan berbagai pihak karena keberadaannya di atas Kali Semarang mengganggu sistem drainase dan aliran sungai.

Advertisement

Menurut Kepala Satpol PP Kota Semarang Endro Pudyo Martanto saat ditemui di sela pembongkaran replika kapal itu, proses pembongkaran diperkirakan memerlukan waktu hingga 10 hari ke depan.

“Kami hanya bersifat membantu pembongkaran. Setelah dibongkar, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air-Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) akan melanjutkan normalisasi Kali Semarang,” katanya seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan replika kapal yang dibangun sejak sembilan tahun lalu itu tidak memiliki izin, apalagi regulasi melarang mendirikan bangunan di atas sungai karena bisa menyebabkan aliran sungai terganggu.

Advertisement

Endro menjamin barang-barang hasil pembongkaran replika kapal itu akan diserahkan pada yayasan untuk dimanfaatkan lagi, sementara untuk barang yang tidak bisa dimanfaatkan, seperti beton akan dibuang.

Sementara itu, tokoh masyarakat Tiong Hoa Semarang Jongkie Tio menceritakan replika kapal itu dibikin sekitar tahun 2005 saat perayaan 600 tahun pendaratan Laksamana Cheng Ho di Kota Semarang.

“Keberadaan replika kapal itu memang diharapkan menjadi ikon baru Pecinan Semarang. Tetapi dalam perkembangannya kan ternyata berdampak kurang baik, seperti menghambat aliran sungai,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif