Antisipasi banjir di Purbalingga antara lain dilakukan dengan cara menormalisasi sudetan Pendelengan.
Kanalsemarang.com, PURBALINGGA-Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sejak Rabu (4/11/2015) menormalisasi Sudetan Pendelengan guna mengantisipasi banjir yang sering melanda tiga desa di Kabupaten Purbalingga, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga Sigit Subroto.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Sebelumnya, kami sudah mengusulkan ke Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Serayu-Citanduy Purwokerto untuk menormalisasi Sudetan Pendelegan termasuk Sungai Ranu yang bermuara di Sungai Klawing,” katanya di Purbalingga, Kamis (5/11/2015).
Menurut dia, normalisasi itu sangat penting mengingat sedimentasi di sungai tersebut sudah tinggi sehingga sering kali menyebabkan banjir di Desa Penolih, Cilacap, dan Selanegara, Kecamatan Kaligondang, saat musim hujan.
“Rupanya Bapak Gubernur Jateng [Ganjar Pranowo] memberikan perhatian serius sehingga sekarang sudetan itu dinormalisasi. Kami juga akan mengusulkan lagi untuk normalisasi Sungai Ranu menyeluruh hingga ke Sungai Klawing,” katanya.
Sekretaris Desa Penolih Suprapto mengatakan bahwa Sudetan Pendelengan sepanjang 3 kilometer dengan lebar 3 meter itu berasal dari Desa Bandingan dan melintasi Desa Penolih, Cilapar, dan Selanegara hingga akhirnya bermuara di Sungai Ranu yang merupakan Anak Sungai Klawing.
Oleh karena sedimentasinya sudah tinggi, kata dia, air dari Sudetan Pendelengan tidak bisa masuk ke Sungai Ranu sehingga menyebabkan banjir ketika musim hujan.
Dalam hal ini, lanjut dia, sedimentasi tersebut mengakibatkan lebar Sudetan Pendelengan yang semula 3 meter menjadi 2 meter dan kedalamannya yang semula 2,5 meter berkurang menjadi 1,5 meter.
“Akibatnya, tiga desa yang dilalui Sudetan Pendelengan sering dilanda banjir. Ketinggian air yang menggenangi jalan penghubung Penolih-Cilapar bisa mencapai dada orang dewasa,” katanya.