Jateng
Selasa, 16 Desember 2014 - 01:45 WIB

ANTISIPASI BENCANA DI SEMARANG : Intensitas Hujan Tinggi, 22 Kelurahan Siaga Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mendirikan Tenda

Ilustrasi siaga bencana (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah menyiagakan sebanyak 22 kelurahan siaga bencana yang dimiliki menyikapi kian tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah tersebut.

Advertisement

“Tim siaga bencana di kelurahan-kelurahan kami siagakan. Sudah ada 22 kelurahan siaga bencana di Kota Semarang,” kata Walikota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang seperti dikutip Antara, Senin (15/12/2014).

Hal itu diungkapkan Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi saat meninjau Pasar Bulu Semarang beserta jajaran terkait untuk memastikan kesiapan pasar yang baru selesai dibangun itu untuk ditempati pedagang.

Ia menyatakan sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang untuk menyiagakan tim penanganan bencana untuk mengantisipasi terjadinya bencana sewaktu-waktu.

Advertisement

Di wilayah Kota Semarang, diakui Hendi, memang rawan berbagai bencana alam, seperti banjir di kawasan bawah dan tanah longsor di kawasan Semarang atas.

“Jadi, seluruh tim siaga bencana dan SAR (search and rescue) di Kota Semarang berada dalam posisi siaga bencana. Mudah-mudahan upaya preventif yang dilakukan itu bisa membantu,” tukasnya.

Para tim siaga bencana dari BPBD, kata dia, memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di tempat-tempat rawan bencana, seperti di wilayah rawan banjir dan longsor.

Advertisement

“Kami berharap seluruh unsur masyarakat dalam musim hujan bisa saling mengingatkan dan bisa saling waspada,” katanya.

Berdasarkan data BPBD Kota Semarang, saat ini setidaknya sudah ada 22 kelurahan siaga bencana dari 177 kelurahan yang ada di Kota Semarang.

Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang juga telah memetakan wilayah-wilayah di daerah tersebut yang rawan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung.

Daerah rawan banjir, dipetakan di wilayah pesisir dan kawasan bawah, seperti Kecamatan Gayamsari, Semarang Utara, Genuk, dan Tugu, sementara tanah longsor di kawasan atas, seperti Ganajmungkur dan Gunungpati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif