Jateng
Minggu, 17 Januari 2016 - 15:50 WIB

ANTISIPASI KEKERINGAN : Atasi Kebutuhan Air, Gubernur Tertarik Desalinasi Tenaga Surya

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi panel surya (Dok/JIBI/Bisnis)

Antisipasi kekeringan antara lain akan dilakukan dengan memanfaatkan tenaga surya.

Semarangpos.com, SEMARANG-Pemenuhan kebutuhan air bersih di berbagai wilayah di Jateng, terutama daerah rawan kekeringan merupakan persoalan yang harus mendapat perhatian dan penanganan serius. Untuk itu, berbagai upaya juga akan dilakukan pemprov, salah satunya menggunakan teknologi mengolah air laut menjadi air tawar.

Advertisement

“Saya tertarik dengan desalinasi yang ditawarkan PT LEN. Pengolahan air laut menjadi tawar itu bisa dimanfaatkan di daerah-daerah pesisir untuk memenuhi kebutuhan air bersih, juga memasok ke daerah yang kekurangan air bersih,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat beraudiensi dengan PT LEN Industri (Persero) di Rumah Dinas Puri Gedeh, Jumat (15/1/2016).

Terkait desalinasi energi surya yang dapat mengolah air laut 80 persen menjadi air tawar dan sudah dipasang di Nias itu, Ganjar mengatakan, wilayah Jateng dengan bentangan laut di ujung utara dan selatan Jateng merupakan tempat yang tepat untuk mengambil manfaat dari proses pengolahan air laut menjadi air tawar yang bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari.

“Desalinasi dan teknologi-teknologi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Jika ada satu atau beberapa uji coba secara gratis dari PT LEN di Jawa Tengah, saya terpaksa menyambut baik, tidak menolak,” selorohnya.

Advertisement

Sementara itu, Ir Agus Iswanto MSc, Direktor PT Surya Energi Indonesia (SEI) yang merupakan anak perusahaan PT LEN Industri (Persero) menjelaskan, beberapa perwakilan perusahaan BUMN yang beralamat di Bandung ini sengaja menemui gubernur Jateng untuk menawarkan beragam teknologi baru dan terbarukan baik sektor pertanian, energi, maupun teknologi informatika.

Ia menyebutkan salah satu teknologi di bidang pertanian berupa pompa air tenaga surya, sedangkan bidang energi yakni pengembangan energi listrik terbarukan melalui panel surya. Untuk kebutuhan rumah tangga, terutama rumah warga di daerah yang belum terjangkau jaringan listrik PLN, atap rumah penduduk akan dipasang lembaran panel untuk penangkap sinar matahari atau solar home system (SHS) yang bisa memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga.

PT SEI juga menawarkan sistem smart-grid yang mengombinasikan beragam sumber energi listrik, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), ganset, dan pembangkit listrik lainnya. Implementasi sistem ini memberi manfaat besar kepada masyarakat, khususnya warga yang bermukim di daerah krisis listrik.

Advertisement

“Sistem ini bisa dipasang di Karimunjawa. Untuk tindaklanjut dari penawaran ini, sudah ada beberapa investor yang tertarik di sana [Karimunjawa],” imbuhnya.

Untuk pompa air tenaga surya, lanjut dia, Pemprov Jateng dapat memasang di lahan-lahan pertanian kering atau sawah tadah hujan. Satu unit pompa tenaga matahari berukuran terkecil yakni tiga liter per detik, kemudian dipasang dengan kedalaman sekitar 30 meter, mampu mengairi lahan satu hektare per jam.

Selain sektor pertanian, energi listrik, dan desalinasi, PT LEN Industri juga mengenalkan produk bidang teknologi informasi, seperti perangkat pembaca (card reader) E-KTP dan LED screen outdoor sebagai sarana mempublikasikan program-program pemerintah serta berbagai informasi atau pesan kepada masyarakat.

“Kelebihan produk kami adalah semuanya berasal dari dalam negeri, termasuk karyawan dan tenaga-tenaga ahli yang merancang sekaligus mengerjakan beragam teknologi tersebut merupakan asli Indonesia,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif