Jateng
Rabu, 24 September 2014 - 09:50 WIB

ANTISIPASI KERAWANAN PANGAN : Kudus Siapkan 19 Lumbung Pangan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi beras (Dok/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan 19 lumbung pangan yang tersebar di berbagai desa sebagai antisipasi terjadinya kerawanan pangan di daerah setempat.

Advertisement

“Daerah yang mendapat bantuan lumbung pangan diprioritaskan untuk daerah yang rawan pangan di 19 desa,” kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Kudus Edi Supriyanto melalui Kasi Ketersediaan dan Distribusi, Panji Samudra seperti dikutip Antara, Selasa (23/9/2014).

Sebanyak 19 desa yang mendapatkan bantuan lumbung pangan, yakni Desa Hadipolo, Terban, Bulungkulon, Gondoharum (Kecamatan Jekulo), Desa Golantepus, Temulus, Kirig, Mejobo, dan Hadiwarno (Kecamatan Mejobo), serta Desa Megawon, Pasuruan Kidul, dan Tanjung karang (Kecamatan Jati).

Desa lainnya, yakni di Kecamatan Undaan terdapat empat desa, meliputi Desa Wates, Sambung, Medini dan Kalirejo, Kecamatan Kaliwungu terdapat di Desa Papringan, dan Kecamatan Gebog terdapat di Desa Getasrabi.

Advertisement

Bantuan lumbung pangan tersebut, kata dia, berupa bangunan seperti gudang dengan ukuran 7×9 meter yang menempati lahan desa setempat.

Ia mengatakan bantuan tersebut, sebagai tindak lanjut atas Permendagri Nomor 30/2008 tentang Lumbung Pangan Desa.

Fungsi utama lumbung pangan tersebut, yakni untuk menyimpan hasil bumi warga desa setempat, seperti beras, jagung, ketela, serta hasil bumi lainnya.

Advertisement

“Sebelumnya, lumbung pangan hanya untuk menyimpan beras, kini diperluas agar bisa dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya.

Lumbung pangan yang sebelumnya sudah ada, yakni di Desa Ngemplak dan Undaan Kidul, Kecamatan Undaan, Kudus yang merupakan bantuan dari pusat.

Apabila tidak ada hasil bumi yang perlu disimpan, katanya, lumbung pangan tersebut bisa dimanfaatkan untuk aktivitas usaha, seperti jual beli hasil bumi atau komoditas lain yang dihasilkan masyarakat sekitar untuk mendukung aktivitas ekonomi warga setempat.

Hingga saat ini, kata dia, kegiatan pembuatan lumbung pangan masih dalam proses pengerjaan fisik oleh rekanan yang tersebar di 19 desa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif