Jateng
Sabtu, 21 Desember 2019 - 10:50 WIB

Antisipasi Lonjakan Harga Beras di Akhir Tahun, Ini Strategi Bulog Jateng…

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Harga sejumlah bahan pokok berpotensi mengalami kenaikan menjelang akhir tahun ini. Salah satunya, yakni beras yang berpotensi mengalami lonjakan harga saat musim liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru).

Guna mengantisipasi terjadinya kenaikan harga beras itu, Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Tengah (Jateng) pun telah menyiapkan sederet langkah atau strategi.

Advertisement

Salah satunya yakni mengoptimalkan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium di sejumlah wilayah di Jateng.

“KPSH ini sesuai dengan instruksi Menteri Perdagangan melalui Surat Menteri Perdagangan No. 718/M/DAG/SD/2019 tertanggal 8 Juli 2019,” ujar Kepala Perum Bulog Jateng, Basirun, kepada wartawan di Semarang, Jumat (20/12/2019).

Basirun menyebutkan realisasi pelaksanaan KPSH di Jateng per tanggal 19 Desember 2019 telah mencapai 43.064 ton, dengan rata-rata realisasi di bulan Desember mencapai 500 ton per hari.

Advertisement

Ia memprediksi pada akhir Desember 2019 hingga Januari 2020 kebutuhan beras medium di Jateng akan terus meningkat seiring dengan masa paceklik dan tingginya permintaan saat hari besar keagamaan dan Tahun Baru.

“Kita telah menyiapkan stok sekitar 143.749 ton beras medium untuk kebutuhan KPSH. Stok itu belum termasuk yang ada di Cabang Kedu dan Banyumas sekitar 21.000 ton. Stok itu sangat mencukupi sampai enam bulan ke depan,” ujarnya.

“Jadi kalau harus menggelontorkan stok 1.500 per hari kami siap. Masyarakat enggak perlu khawatir terkait ketersediaan stok beras di Jateng.”

Advertisement

Basirun mengungkapkan dari hasil petugas Bulog di lapangan, harga beras di sejumlah daerah di Jateng selama Desember ini masih cukup stabil dan belum ada kenaikan. Untuk beras premium masih berada di kisaran Rp11.563 per kg dari harga eceran tertinggi (HET) Rp12.800 per kg. Sedangkan untuk beras medium rata-rata di kisaran Rp9.156 per kg dari HET Rp9.450 per kg.

Meski demikian, jika memperhatikan pola pergerakan harga beras tahunan, biasanya akan terjadi tren kenaikan harga beras sampai akhir tahun dan awal tahun nanti.

“Hal ini akan kami antisipasi melalui kegiatan KPSH secara masih. Sehingga kenaikan harga hingga akhir tahun dan awal tahun nanti bisa terkendali dengan baik,” pungkas Basirun.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif