SOLOPOS.COM - Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Srondol Wetan 04 Kota Semarang memperagakan jurus menghadapi tindak kejahatan, Sabtu (31/10/2015).(JIBI/Solopos/Insetyonoto)

Antisipasi tindak kejahatan bisa dilakukan salah satunya dengan mempelajari ilmu bela diri. 

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Maraknya tindak kekerasan dan kejahatan seksual yang terjadi pada anak anak membuat Jaringan Jurnalis Perempuan (JJP) Jawa Tengah merasa prihatin.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Untuk itu JJP Jawa Tengah (Jateng) memberikan pelatihan bela diri kepada ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri Srondol Wetan 04 Kota Semarang, Sabtu (31/10/2014).

“Kami memberikan pelatihan bela diri kepada para siswa-siswi SD agar dapat melawan dan melepaskan diri dari tindak kejahatan,” kata Ketua JJP Jateng Rita Hidayati.

Pelatihan bela diri ini, lanjut dia sebagai bentuk keperihatinan dan kepedulian kalangan jurnalis terhadap maraknya kasus kekerasan serta kejahatan seksual kepada anak-anak SD.
Mengutip data Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita menyebutkan pada 2015 jumlah anak yang menjadi korban kekerasan tercatat sebanyak 2.000 orang, di mana 1.570 anak menjadi korban kekerasan seksual.

“Jika para siswa-siswi SD diberikan bekal jurus-jurus melawan orang yang akan berbuat kejahatan kepadanya maka bisa melakukan perlawan dan melarikan diri,” ujar Rita.

Dia menambahkan kegiatan serupa akan digelar di sekolah lainnya sehingga ancaman kekerasan atau kejahatan terhadap siswa-siswa SD bisa dihindarkan.

Para siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Srondol Wetan 04 mendapatkan pelatihan jurus-jurus bela diri pencak silat untuk melawan orang yang akan berbuat kejahatan.

Pelatih pencak silat Heri Mustofa memberikan jurus-jurus melawan melumpuhkan orang jahat dan menyelamatkan diri ketika berada dalam keadaan bahaya dan darurat.

Secara bergantian para siswa-siswi dengan antusias mencoba gerakan dan jurus-jurus menyelamatkan diri dari cengkraman tangan orang tak dikenal atau orang jahat yang diajarkan Heri.
“Sebenarnya cukup dengan teknik dasar ketahanan anak-anak sudah bisa melakukan perlawanan yang membuatnya terhindar dari ancaman kejahatan fisik,” kata Heri.

Heri mengingatkan kepada para siswa-siswi bahwa jurus-jurus yang diajarkan hanya untuk membela diri dari gangguan kejahatan orang tidak kenal.

“Saya berpesan kepada adik-adik agar jangan sampai menggunakan jurus ini kepada teman sendiri ya,” pesan dia kepada para siswa.

Sementara itu, guru SD Negeri 04 Srondol Wetan Kurnian Sukowijayanti mengungkapkan mendukung pelatihan bela diri untuk para siswa-siswi tersebut. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para siswa kami menghadapi tindak kejahatan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya