SOLOPOS.COM - Rusunawa Pekunden Semarang. (Solopos.com/Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan membatasi masa tinggal bagi penyewa rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang dikelola Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang. Hal ini agar tidak terjadi penumpukan antrean bagi warga lain yang ingin tinggal di hunian vertikal milik pemerintah itu.

Sekretaris Disperkim Kota Semarang, Murni Ediati mengatakan banyak penghuni rusun yang mewariskan rusun yang mereka tinggali kepada keturunan mereka. Padahal sebenarnya ada batasan tentang waktu hunian bagi penyewa rusun.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Kita itu lagi bikin sistem ya, jadi kalau diutamakan itu kan utamakan yang belum punya rumah. Jadi problemnya itu kan rusun turun temurun, padahal harusnya enggak gitu. Makanya raperda yang kita atur di situ kalau enggak salah 5 tahun harus sudah keluar dan diisi yang baru,” ujar Murni kepada wartawan, Kamis (31/8/2023).

Ia menyebut ada delapan rusun yang dikelola Pemkot Semarang. Kedelapan rusun itu yakni Rusun Plamongansari, Karangroto, Bandarharjo, Pekunden, Kaligawe, Kudu, Jrakah, dan Sawah Besar. Semua rusun itu sudah terisi penuh. Sementara, masih ada ratusan keluarga yang mengantre untuk bisa tinggal di rusun tersebut.

“Itu okupansi penuh semua di semua rusun. Antrenya banyak, ada ratusan KK itu antre masuk rusun,” sebutnya.

Tak hanya itu, Pemkot Semarang juga akan membedakan retribusi bagi penyewa rusun tergantung jenis atau tipe hunian yang mereka sewa.

“Tahun depan kita atur retribusinya kita bedakan. Ini kita atur berdasarkan lokasi, satu kamar beda, dua kamar beda, depan beda, belakang beda, berdasarkan NJOP-nya. Kita juga akan fungsikan rusun tapi tidak hanya rusun, tapi minimarket karena kota kan butuh PAD,” ungkapnya.

Pihaknya juga mendorong para pengembang perumahan untuk ikut serta membangun rumah sederhana sehat (RSS) untuk masyarakat miskin yang belum memiliki rumah. Ia juga memuji langkah Pemprov Jateng dengan program Tuku Lemah Entuk Omah.

“Makanya itu program dari provinsi kaitan Tuku Lemah Entuk Omah itu bantu sekali, karena kalau punya tanah nanti dibangunkan sama provinsi. Itu mengurangi okupansi yang di rusun. Kita juga minta pengembang untuk membangun RSS, tapi kan itu belum semua difasilitasi pengembang,” imbuhnya.

Rencana, Pemkot Semarang juga akan membangun rusun baru di Mangunharjo, Kecamatan Tugu. “Rencana akan kita bangun di atas lahan lahan 5 hektar, ada 7 tower ada ratusan unit kamar, karena kebutuhan untuk rusun kita itu kan banyak ya. Tapi ini masih menunggu ACC dari pusat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya