SOLOPOS.COM - Petugas Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang tengah menghitung jumlah burung kacer di dalam 23 kotak yang diamankan oleh aparat Pangkalan TNI (Lanal) Semarang di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Sabtu (10/12/2022) malam. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Aparat Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Semarang sukses menggagalkan upaya penyelundupan ratusan ekor satwa dilindungi, kucica kampung di Pelabuhan Tanjung Emas, Sabtu (10/12/2022) sore. Burung yang populer dikenal dengan julukan burung kacer itu diselundupkan dari Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), dengan tujuan Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Perwira Pelaksana (Palaksa) Lanal Semarang, Letkol Laut (KH) Yudhi, mengatakan penindakan itu dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB di Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang. Sebanyak 23 boks yang masing-masing berisi 20 ekor burung kacer berhasil diamankan petugas.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Jadi kronologinya pada Sabtu sore, kami mendapatkan informasi penyelundupan hewan berupa burung kacer di dalam truk yang dikirim dari Pontianak tujuan pelabuhan Tanjung Emas Semarang melalui kapal KM Dharma Kartika 7,” kata Yudhi di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang, Sabtu (10/12/2022) malam.

Berdasarkan keterangan sopir, Yudhi menyampaikan burung yang memiliki nama latin Copsychus saularis akan diambil di dermaga oleh seseorang yang tidak diketahui namanya. Sedangkan sang sopir disebut tidak tahu menahu mengenai siapa yang telah menitipkan burung kacer dalam boks itu.

“Sopirnya juga tidak tahu apa-apa. Katanya dititipi oleh orang tidak dikenal. Sebenarnya burung ini tak masalah kalau ada surat-suratnya. Tapi tadi saat dicek, tak bisa menunjukan [surat-surat]. Jadi kami amankan, kemudian kami langsung serahkan ke Balai Karantina untuk diproses lebih lanjut,” jelasnya.

Baca juga: Terciduk! Penyelundupan 50 Burung Dilindungi Digagalkan di Tanjung Emas

Sementara itu, sopir truk, Alan, 30, mengaku tidak tahu mengenai siapa yang menitipkan ratusan kucica kampung itu dalam kotak. Ia hanya mendapat pesan untuk membawa boks itu ke Pelabuhan Tanjung Emas.

“Saya dititipi pas sampai di Karimunjawa. Lagi istirahat tiba-tiba barangnya sudah sampai di kapal. Cuma belum dimasukkan ke dalam truk, belum dikasih tahu juga berapa ongkosnya. Katanya nanti setelah ketemu di Semarang [baru dikasih ongkos]. Orang yang mengaku punya barang juga menyuruh saya ke Pelabuhan Tanjung Emas, ajak ketemu di gudang. Bilangnya aman, sudah ada atensi [uang keamanan kepada aparat pelabuhan]. Tinggal dibawa saja, katanya,” aku Alan, warga Semarang yang kerap membawa truk bermuatan gula.

Lebih lanjut, Alan pun kaget saat box berisi burung tersebut ternyata ditindak oleh aparat keamanan, meski sebelumnya telah dijamin aman oleh pemiliknya. Namun saat hendak menghubungi pemilik barang melalui sambungan telepon, nomor telepon pemilik sudah tidak aktif.

Baca juga: Sengketa Lahan, Lanal Semarang Keluarkan Meja & Kursi Restoran Basilia

“Baru kali pertama ini saya bawa seperti ini mas. Enggak tahu apa-apa juga. Saya pikir aman-aman saja. Tapi, pas bersandar ditangkap, saya telepon yang nitip sudah enggak bisa,” jelasnya.

Kucica kampung atau burung kacer saat ini tergolong jenis burung yang langka di Indonesia. Populasinya semakin berkurang seiring masifnya penangkapan burung jenis ini di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya