Jateng
Rabu, 10 Desember 2014 - 08:50 WIB

APBD 2015 : Pemprov Jateng Tancap Gas Gelar Lelang Proyek Pembangunan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera menggelar lelang proyek pembangunan infrastruktur jalan agar pengerjaan fisik dapat dilakukan pada Maret 2015.

Advertisement

“Lelang proyek akan dilakukan pada pertengahan Desember 2014 dan sekarang proyek pembangunan jalan provinsi masih dalam tahap penayangan rencana pengadaan umum di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE),” kata Kepala Bidang Bina Teknis Dinas Bina Marga Jawa Tengah Hanung Triyono seperti dikutip Antara, Selasa (9/12/2014).

Ia menjelaskan bahwa pada RAPBD 2015, Dinas Bina Marga Jateng mengajukan anggaran Rp2,1 triliun guna mendukung rencana pembangunan 129 paket jalan dengan panjang mulai dua kilometer hingga delapan kilometer, dan total panjang sekitar 350 km.

Selain perbaikan dan penguatan jalan, Dinas Bina Marga Jateng juga akan melakukan pemeliharaan rutin jalan, rehabilitasi jalan, dan pemeliharaan jalan secara berkala.

Advertisement

“Panjang jalan Provinsi Jateng sekitar 2.565 km dan dipastikan pada 2018 mendatang, kondisinya dalam keadaan sedang serta baik, sedangkan pembangunan jalan diprioritaskan untuk jalan-jalan alternatif,” ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Bina Marga Jateng, jalan alternatif yang akan diperbaiki dan untuk mendukung jalan pantai utara itu antara lain, jalan dari Bantarsari, Jatibarang, Jatinegara, Radudongkal, Kesesi, Kajen, Pekalongan, Wonotinggal, Bawang, Sukorejo, Boja, Cangkiran, dan Ungaran.

Selain itu, ada jalan yang juga akan ditingkatkan seperti di jalur Weleri, Patean, Parakan, Temanggung, Wonosobo sampai jalur pantai selatan dan jalur Pemalang, Bantar Bolang hingga ke jalan pantai selatan.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso yang ditemui terpisah meminta agar Dinas Bina Marga Jateng memperhatikan sistem pengerjaan fisik pembangunan jalan karena awal pengerjaan diperkirakan dilakukan pada musim hujan.

“Titik jalan yang rawan banjir harus dikerjakan pada musim kemarau, jangan pada musim hujan karena akan cepat rusak,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif