Jateng
Rabu, 30 November 2016 - 19:50 WIB

Apel Nusantara Bersatu di Semarang Diguyur Gerimis

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan orasi kebangsaan pada Apel Nusantara Bersatu bertema "Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesia Kita Bersama, Bhinneka Tunggal Ika", di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Jateng, Rabu (30/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Apel Nusantara Bersatu yang digelar di berbagai daerah sebelum demo super damai 2 Desember 2016 juga digelar di Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah-pemerintah daerah di berbagai daerah Indonesia menjelang aksi unjuk rasa atau demo 2 Desember 2016 serentak menggelar Apel Nusantara Bersatu, Rabu (30/11/2016). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) pun menggelar itu dengan mengusung tema “Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesia Kita Bersama, Bhinneka Tunggal Ika”.

Advertisement

Apel Nusantara Bersatu yang antara lain menampilkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Yos Johan Utama sebagai orator itu digelar di Lapangan Simpang Lima Semarang, Jateng. Musisi legendaris Iwan Fals dan konvoi kendaraan tempur TNI serta Polri menjadi atraksi penarik perhatian publik terhadap aksi massa tersebut.

Kendati telah ada musisi kondang Iwan Fals yang tampil menyanyikan sejumlah lagu di panggung sisi utara lapangan Simpang Lima, Apel Nusantara Bersatu itu menurut Kantor Berita Antara hanya mampu memobilisasi ribuan orang. Massa itu pun bukan hanya dari elemen masyarakat dewasa saja, namun sudah termasuk siswa-siswi sekolah berseragam putih-biru.

Beruntung kerumunan warga di Simpang Lima Semarang tersebut tak kepanasan. Gerimis mengguyur Kota Semarang sejak Rabu pagi. Air yang menetes dari langit itu menambah nyaman massa yang menonton pertunjukan seni dan hiburan di dua panggung hiburan di sisi utara dan selatan lapangan lokasi Apel Nusantara Bersatu tersebut.

Advertisement

Apel tersebut diisi dengan narasi kebangsaan oleh sejumlah tokoh, seperti Gubernur Ganjar Pranowo, Habib Lutfi Yahya, Wali Kota Semarang, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama lainnya. Di tengah lapangan dipasang panggung terbuka yang digunakan untuk penyampaian narasi kebangsaan.

Dalam narasi kebangsaannya, Ganjar menegaskan tidak seorang pun bisa mencederai republik ini. “Kita tidak akan pernah rela keluarga Indonesia dilukai,” katanya.

Ia mengingatkan agar kebhinnekaan selalu dirawat. “Jaga silaturahmi, bukan dengan cakar-cakaran, bukan dengan maki-makian, bukan dengan provokasi,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif