SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video saat Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, menyampaikan laporan kesiapan menghadapi Pemilu 2024 di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Jumat (25/8/2023). (Solopos.com-Ria Aldila Putri)
Solopos.com, SEMARANG – Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng), Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, memberikan laporan terkait persiapan pasukan saat Apel Pemenangan Pilpres dan Pileg 2024 di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (25/8/2023) malam. Bambang Pacul menyebut soal empat pasukan khusus yang disebar menjaga kandang banteng.
Bambang Wuryanto yang sekaligus Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, menjelaskan Ketua DPP PDIP Puan Maharani serta Capres PDIP Ganjar Pranowo dan para kader yang hadir di GOR Jatidiri soal pasukannya tersebut.
“Malam hari ini saya laporkan. Pasukan kita telah ter-deploy dalam empat kategori pasukan. Pertama pasukan para bintang tiga dan bintang dua yang bawa pasukan masing masing. Para bintang dua seharusnya bawa cukup 25 pasukannya. Hari ini dihitung 33.000,” Ujar Bambang di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (25/8/2023).
Bambang Pacul juga mengatakan soal pasukan Gorong-Gorong yang menjaga kekuatan tempur. Kemudian ada pasukan burung hantu yang bakal disebar sebanyak 800 pasukan.
“Kerja kedua, saya laporkan kepada pak capres. Kita punya pasukan gorong-gorong sebanyak 39 ribu untuk jaga kekuatan tempur kita. Yang ketiga kepada mbak Puan pak Ganjar. Kita punya pasukan burung hantu jumlahnya 800 yang siap diterbangkan saat pemilu dimulai,” jelas Bambang Pacul.
Ia menambahkan ada pula pasukan wanita yang ikut tergabung dalam Sicita yang tersebar di seluruh wilayah. Nanti iya mereka akan mengkoordinir di seluruh wilayah.
“Terakhir tidak bagus pertandingan tidak gembira. Sebanyak 127.000 pasukan wanita kita yang tergabung dalam Sicita kita deploy ke seluruh wilayah. Para bintang dua ini yang mengkoirdinir. Siap mendapat arahan dari panglima tempur kita,” imbuhnya Bambang.
Berikutnya acara dilanjutkan dengan hadirnya Presiden Pertama Ir Soekarno secara hologram yang membacakan Dedication of Life dilanjut dengan pidatonya di AS pada tahun 1965.