SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan. (dokJIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SEMARANG – Nasib nahas menimpa seorang pengamen asal Kota Semarang, Ari Setiawan, 38. Warga Kampung Tanggulrejo, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, itu babak belur setelah dianiaya atau dikeroyok dua kelompok suporter Persebaya yang kerap disapa Bonek.

Peristiwa nahas yang menimpa pemuda Semarang itu terjadi di bawah jembatan tol Kaligawe, Rabu (8/2/2023) pagi, sekitar pukul 11.30 WIB.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Kanit Resmob Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi C., mengatakan awalnya Ari yang berprofesi sebagai pengamen berjalan ke arah warung di tepi jalan setelah melerai perkelahian antarsuporter Bonek di sekitar jembatan Kaligawe. Namun, tiba-tiba korban didatangi sekitar 50 orang Bonek dan dikeryok menggunakan tangan kosong.

“Korban juga sempat dipukul dengan potongan paving,” ungkap Dionisius kepada Solopos.com, Rabu petang.

Usai melakukan pengeroyokan terhadap pengamen itu, suporter Bonek melarikan diri menuju arah Genuk – Demak menggunakan truk tumpangan. Korban Ari sempat ditolong oleh anggota Patmor Polrestabes semarang, Aipda Dian dan Bripka Yanuar yang sedang berpatroli di sekitar Jalan Kaligawe.

“Anggota kami sempat memisah pengeroyokan dan mengamankan korban. Kemudian korban pulang untuk berobat. Kami juga mengamankan kelompok suporter lain dari Bonek dengan jumlah sekitar 23 orang yang kembudian oleh gabungan piket Reskrim, Sabhara dan Satlantas dikawal sampai ke perbatasan Demak agar tidak terjadi gangguan kamtibmas,” lanjut Dionisius.

Korban Ari mengalami kerugian berupa luka fisik pada bagian dagu, yang sobek selebar tiga sentimeter dan tangan mengalami lecet. Para pelaku juga membawa kabur kalung emas seberat empat gram dan handphine bermerek Oppo A34.

Sebelumnya, beredar video berdurasi 23 detik yang memuat rekaman perkelahian antar kelompok di kawasan Kaligawe.

Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo mengatakan, gesekan sesama Bonek tersebut timbul usai kedua kubu saling tatap. “Hanya karena tatap-tatapan kemudian ribut,” ungkapnya saat dikonfirmasi.

Rombongan Bonek sedianya datang ke Kota Semarang untuk menyaksikan duel antara PSIS dan Persebaya dalam lanjutan kompetisi sepakbola Liga 1. Namun laga tersebut ditunda, akan tetapi suporter fanatik tim asal Surabaya itu sudah terlanjur tiba di Kota Atlas.

Pada Selasa (7/2/2023), mereka pun sempat menjadi buah bibir lantaran menjadi juru parkir liar dan pengamen si kawasan Kota Lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya