SOLOPOS.COM - Ilustrasi bakal calon Kantor Kecamatan Bruno di Purworejo, Jawa Tengah (Jateng). (kec.bruno.purworejokab.go.id).

Solopos.com, PURWOREJO — Bruno merupakan nama salah satu kecamatan di Kabupaten Purworejo yang pernah menjadi ibu kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Asal usul Kecamatan Bruno ini tak bisa dilepaskan dari kisah perjuangan Pangeran Diponegoro kala melawan penjajahan Belanda.

Dilansir dari laman Wikipedia, konon sebelum menjadi permukiman seperti saat ini, Bruno merupakan wilayah yang seluruhnya hutan belantara dan berada di wilayah pegunungan. Kendati demikian, sebagai wilayah yang ada di Pulau Jawa, Bruno pun tidak luput dari gejolak pertempuran atau perang antara Pangeran Diponegoro dengan tentara Belanda, yang disebut-sebut sebagai salah satu perang terbesar di Jawa.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Asal usul Bruno, yang merupakan kecamatan di Purworejo dan pernah menjadi ibu kota Jawa Tengah (Jateng) pun tak lepas dari kisah perang Pangeran Diponegoro. Konon, dulunya ada seorang senopati Pangeran Diponegoro bernama Tumenggung Gajah Permada, yang sakti.

Tumenggung Gajah Permada memiliki azimat berupa sejempol kulit harimau gembong. Keampuhan azimat ini jika digerakan, maka orang tersebut akan menjadi macan gembong.

Azimat inipulah yang digunakan Tumenggung Gajah Permada saat menyelamatkan Pangeran Diponegoro dari kejaran tentara Belanda. Kala itu, Tumenggung Gajah Permada menggunakan azimat ini untuk menjelma menjadi harimau gembong dan menggendong Pangeran Diponegoro.

Macan itu kemudian memanjat pohon besar untuk bersembunyi dari kejaran Belanda. Berkat kesaktian Tumenggung Gajah Permada itu pula, Pangeran Diponegoro lepas dari kejaran Belanda. Tentara Belanda hanya berputar-putar di bawah pohon tanpa seorangpun di antara mereka yang menoleh ke atas pohon.

Pasukan Belanda akhirnya putus asa karena tidak menemukan buruannya, yakni Pangeran Diponegoro dan Tumenggung Gajah Permada. Kisah pencarian Belanda yang tidak menemukan hasil itulah yang menjadi inspirasi nama Bruno, yang berasal dari kata “buruan tidak ada” atau “buronane ora ono“, atau disingkat dengan nama Bruno.

Kecamatan Bruno di Purworejo yang pernah ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng) selama 100 hari, pada tahun 1948-1949, ini terletak di wilayah pegunungan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosobo.

Bruno saat ini juga dikenal sebagai daerah penghasil durian di Purworejo. Udara lingkungan di Bruno saat ini masih sangat bersih dan segar. Pun demikan dengan air yang ada di sungai itu masih sangat jernih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya