Jateng
Senin, 28 Maret 2022 - 14:15 WIB

Asal Usul Pekalongan Disebut Kajen, Kenapa Ya?

Yesaya Wisnu  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tugu Kajen, titik 0 Km Kabupaten Pekalongan (Instagram/@pekalonganpost)

Solopos.com, PEKALONGAN — Kajen adalah nama suatu kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai ibu kota atau pusat pemerintahan kabupaten (Pemkab). Kecamatan ini berjarak sekitar 24 km arah barat daya Kota Pekalongan. Sebagai ibu kota atau pusat kegiatan, nama Kecamatan Kajen lebih populer dari Kabupaten Pekalongan, kok bisa begitu?

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Senin (28/3/2022), banyak penyebutan nama Kajen dibanding Kabupaten Pekalongan dikarenakan pusat pemerintahan berada di kecamatan tersebut. Mantan Bupati Pekalongan yang menjabat dua periode, yaitu 2001-2006 dan 2011-2016, Ahmad Antono, mengatakan sebelum menetapkan Kajen sebagai pusat pemerintahan, ada tiga pilihan lain.

Advertisement

Tiga pilihan tersebut di antaranya Wiradesa, Kedungwuni dan Kajen. Tapi kemudian oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri)  yang saat itu menjabat, Supardjo Rustam, memutuskan bahwa Ibu Kota Kabupaten Pekalongan berada di Kajen.

Baca juga: Misteri Watu Kelir, Batu Merah 80 Juta Tahun di Kebumen

Advertisement

Baca juga: Misteri Watu Kelir, Batu Merah 80 Juta Tahun di Kebumen

Sejak ditetapkan oleh Mendagri saat itu hingga kemudian awal Ahmad menjabat  sebagai Bupati Pekalongan pada 2001 silam, belum ada pembangunan sama sekali. Bahkan selama periode pertama dia menjabat sebagai bupati, kantor pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Pekalongan masih ada di Kota Pekalongan yang ada di Jalan Nusantara, padahal secara peraturan seharusnya berada di Kecamatan Kajen.

Pemindahan Pusat Pemerintahan

Hingga akhirnya Ahmad mengambil keputusan besar untuk memindahkan kantor Pemkab Pekalongan ke Kecamatan Kajen. Keputusan ini akhirnya bisa terwujud dengan bantuan Gubernur Jawa Tengah yang saat itu menjabat, Mardiyanto.

Advertisement

Baca juga: Ketua Paranormal Jateng: Pawang Tak Benar-Benar Bisa Kendalikan Hujan

Dengan tekad lebih mendekatkan pelayanan warga di Kabupaten Pekalongan, Ahmad melakukan percepatan pemindahan aktivitas Pemkab Pekalongan ke Kecamatan Kajen. Saat itu, mulailah dibangun kantor bupati, kantor DPRD, Polres, Masjid hingga rumah sakit. Hanya saja diakui saat itu belum membangun pasar karena terhalang masa jabatan.

Dadi Kajen

Tahun 2006, perjuangan Ahmad Antono untuk membangun Kajen terputus karena kalah dalam pilkada. Pembangunan Kajen dilanjutkan saat Ahmad kembali terpilih pada periode 2011-2016. Dia kemudian kembali menata Kajen dalam arti yang sesungguhnya, yaitu Terhormat.

Advertisement

Dia menyuarakan bahwa tidak hanya beribu kota terhormat, tapi dia juga ingin membangun perkonomian, birokrasi hingga pelayanan yang terhormat pula yang tercetus dalam sebuah moto yang berbunyi dalam Bahasa Jawa, Dadi Kajen atau menjadi terhormat yang juga dia gunakan sebagai slogan kampanye saat Pilkada 2011.

Baca juga: Pesona Waduk Pertama Indonesia di Grobogan, Namanya Nglangon

Dalam periode kedua, Ahmad juga membangun sebuah tugu yang menjadi parameter titik nol km Pekalongan. Bangunan itu diberi nama Tugu Kajen, tugu yang dibangun pada 2015 silam itu memiliki ketinggian sekitar 17 meter yang berada di simpang empat Sibedug.

Advertisement

Dari moto yang disuarakan Ahmad sejak masa kampanye dan saat kembali menjabat sebagai Bupati Pekalongan, yaitu Dadi Kajen, membuat sebutan Kajen lebih populer dibanding nama Kabupaten Pekalongan. Hingga saat ini, orang selalu menyebut Kajen saat akan berkunjung ke Kabupaten Pekalongan

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif