SOLOPOS.COM - Tari Simo Grinsing Batang. (Istimewa/berita.batangkab.go.id)

Solopos.com, BATANG Tari simo Gringsing merupakan sebuah tari garapan baru yang bersumber pada gerak tradisi masyarakat di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Tarian ini menjadi salah satu kearifan lokal yang perlu dijaga kelestariannya agar tak tertelan roda zaman.

Dilansir dari ojs.batangkab.go.id, tarian ini berlatar legenda tentang sosok Ki Ageng Gringsing yang memiliki kesaktian seperti dapat berubah menjadi simo atau harimau dan ilmu kanuragan untuk menyadarkan para garong, rampok, begal serta mengajarkan budi pekerti dalam ajaran agama Islam.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Tari simo Gringsing diciptakan Yoyok Bambang Priambodo, pendiri Sanggar Greget Semarang. Tarian ini digarap menggunakan tata gerak/sekaran tari kerakyatan yang ada dan berkembang di kabupaten Batang serta gerak tari tradisi gaya Surakarta dan wilayah pesisir Jawa Tengah.

Penampilan kesenian ini dikreasikan dengan tema kepahlawanan yang gagah, tegas, berani dan berwibawa, serta disusun sesuai makna dan tujuan tari simo Gringsing. Dalam penyajian, tari simo Gringsing dibagi menjadi tiga bagian, yaitu maju beksan (ada 2 ragam gerak), beksan (ada 9 ragam gerak), dan mundur beksan.

Dalam tampilannya, tari simo Gringsing biasanya diiringi gending yang menggunakan dasar-dasar gending gaya Surakarta dan Yogyakarta serta wilayah pesisir di Jawa Tengah. Sedangkan alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari rebana, jidor, dan terompet.

Tata rias dan busana juga menyesuaikan temanya yaitu menggunakan rias busana putra gagah agar sajiannya lebih menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya