Jateng
Minggu, 4 September 2016 - 15:50 WIB

AUDISI DJARUM : Intan Pulang Meski Tak Kalah, Kristofora Melaju

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - i Pebulu tangkis asal PB PMS Solo, Kristofora Mega Dewha Pertiwi, berpose di depan Gedung PB Djarum, Jati, Kudus, seusai namanya diumumkan lolos Audisi Final Djarum Beasiswa Bulu tangkis 2016 Tahap Kedua, Sabtu (3/9/2016). Mega akan bersaing dengan 62 pebulu tangkis berbakat lainnya demi meraih beasiswa bulu tangkis dari Djarum Foundation. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Audisi Final Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 menyisakan kesedihan bagi beberapa peserta yang tereliminasi.

Semarangpos.com, KUDUS — Mata Intan Enjie Saputri tampak berkaca-kaca saat berdiri di depan GOR Djarum, Jati, Kudus, Sabtu (3/9/2016) sore. Gadis kelas I SMPN 1 Kartasura ini masih tak percaya dengan keputusan para juri Audisi Final Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 yang memutuskan dirinya gagal mengikuti audisi final tahap kedua.

Advertisement

Intan merupakan satu di antara 72 peserta audisi final yang diputuskan gagal melaju ke tahap kedua yang berlangsung Minggu (4/9/2016). Padahal, selama menjalani empat pertandingan di audisi final tahap satu, pemain klub PB Panorama Sukoharjo itu ak pernah gagal. Ia pun hanya terdiam mengetahui hasil itu. Begitu juga ketika Semarangpos.com menghampirinya.

“Jelas kecewa. Wong dia enggak pernah kalah kok, tapi dinyatakan gagal,” klaim rekan Intan yang enggan disebutkan namanya kepada Semarangpos.com.

Intan tidak sendirian, rekan sesama klubnya yang lolos dari audisi di Solo, Puput, juga gagal melaju ke tahap kedua. Padahal, tahun lalu ia sempat mengikuti audisi final hingga selesai. “Mau bagaimana lagi? Saya pasrah dengan keputusan juri. Toh, keputusan juri tidak bisa diganggu gugat,” ujar Puput.

Advertisement

Berbeda dengan Intan dan Puput, perasaan bahagia dialami Fradila Selma Anggita dan Kristofora Mega Dewha Pertiwi. Selma dan Mega dinyatakan lolos dan berkesempatan memperpanjang asanya mendapat beasiswa bulu tangkis dari Djarum Foundation. Keduanya tidak sia-sia harus menjalani audisi jauh dari kota asalnya.

Selma yang berasal dari Tuban mendapat tiket ke final setelah menjalani audisi umum di Solo, sementara Mega yang merupakan atlet binaan PB PMS Solo harus menjalani audisi umum di Purwokerto. “Tadi sempat tegang saat Pak Fung [Permadi, Manajer PB Djarum] bilang, ‘mohon maaf untuk yang maju ke depan dan namanya dipanggil.’ Ternyata, ujung-ujungnya dia bilang yang di depan harus tetap tinggal dan main untuk audisi final besok [Minggu] alias lolos,” ujar Selma.

Sementara, Mega mengaku senang bisa bertahan di babak kedua Audisi Final Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016. Ia pun optimistis bisa lolos ke babak karantina, meski lawan-lawan yang dihadapi di audisi final tahap kedua nanti terbilang berat. “Berati-berat lawannya. Tadi saja main tiga kali, hanya menang dua. Tapi, tetap semangat aja,” ujar siswi kelas I SMPN 3 Solo itu.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif