Jateng
Rabu, 22 Januari 2020 - 08:50 WIB

Awal 2020, Bencana Rugikan Jateng Rp18 M

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kalakhar BPBD Jateng, Sudaryanto. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah bencana alam melanda Jawa Tengah (Jateng) di awal tahun 2020 ini. Tercatat, ada sekitar 322 kejadian bencana yang terjadi di Jateng selama tanggal 1-20 Januari 2020.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng menyebutkan 322 bencana yang terjadi di Jateng selama Januari mayoritas merupakan tanah longsor.

Advertisement

Total ada sekitar 163 kejadian tanah longsor yang melanda beberapa daerah di Jateng. Lalu, 91 bencana angin kencang atau puting beliung, 52 bencana banjir, dan 16 bencana kebakaran.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sudaryanto, mengatakan 322 kejadian atau bencana itu menyebabkan kerugian materi hingga Rp18.158.868. Kerugian terbanyak disebabkan banjir yang menerjang ratusan rumah di wilayah Grobogan, Kendal, Pati, hingga Brebes.

Total kerugian yang disebabkan banjir mencapai Rp16.842.418 dan menyebabkan 49 rumah rusak berat, 53 rumah rusak sedang, dan 52 rumah rusak ringan.

Advertisement

“Banjir kemarin memang cukup parah. Terjadi di empat daerah. Tapi paling banyak terjadi ya longsor. Longsor paling rawan terjadi di Banjarnegara,” ujar Sudaryanto kepada Solopos.com, Selasa (21/1/2020).

Sementara itu, selain kerugian berupa materiel, bencana alam yang terjadi di Jateng selama Januari 2020 juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Total ada tiga korban jiwa yang disebabkan bencana di awal tahun ini, di mana dua orang meninggal akibat bencana banjir, sedangkan satu orang lainnya meninggal akibat terjangan angin puting beliung.

Sudaryanto pun mengimbau kepada masyarakat Jateng untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa melanda. Terlebih lagi saat ini musim penghujan dan cuaca ekstrem bisa datang sewaktu-waktu.

Advertisement

“Prediksi BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) cuaca ekstrem ini masih bisa terjadi sewaktu-waktu hingga 31 Maret nanti. Oleh karenanya, kita minta warga meningkatkan kewaspadaannya dalam mitigasi kebencanaan,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif