SOLOPOS.COM - Atap rumah penduduk diselimuti abu vulkanik erupsi Gunung Merapi di Desa Babadan, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022). (Antara/Anis Efizudin)

Solopos.com, SEMARANG — Dampak abu vulkanik dari erupsi atau Gunung Merapi yang meletus terus melebar hingga Selasa (14/3/2023). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng), mencatat sudah ada delapan daerah yang terdampak abu vulkanik Merapi tersebut.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Darurat BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa, kepada Solopos.com, Selasa. Menurut Dikki, dampak abu vulkanik Gunung Merapi telah melebar ke delapan kabupaten/kota yakni Magelang, Kota Magelang, Boyolali, Temanggung, Wonosobo, Semarang, dan Klaten.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Iya, dampak APG (awan panas guguran) melebar. Kita juga sudah komunikasi dengan BPBD setempat, Klaten, Boyolali, Semarang, untuk memetakan daerah rawan. Untuk Magelang masih paling parah dari delapan yang terdampak,” kata Dikki.

Sebagaimana diketahui, abu vulkanik Gunung Merapi sudah menutupi sejumlah daerah terdampak sejak tiga hari atau dari Sabtu-Selasa (11-14/3/2023) ini. Abu vulkanik ini pun berdampak bagi kesehatan kaarena bisa menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA.

“Benar, memang berisiko ISPA. Alhamduillah, hingga saat ini belum ada laporan ada masyarakat yang terkena (ISPA), dan semoga tidak ada. Kami akan terus antisipasi sedini mungkin dengan membagikan masker, dan logistik lainya termasuk obat kesehatan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Rahmah Nur Hayati, membenarkan jika abu vulkanik dari Gunung Merapi yang meletus bisa berbahaya bagi kesehatan. Selain berisiko terkena ISPA, abu vulkanik juga berisiko membuat mata iritasi.

“Selain ISPA, bisa berdampak ke mata. Maka masker dan obat tetes mata itu penting. Kami sudah komunukasi dengan daerah yang terdampak, bila stok kurang, segera sampaikan agar kami bisa bantu droping. Khususnya masker, agar tak langsung menghirup udara abu,” imbuh Rahmah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya