SOLOPOS.COM - Kondisi Jalan Parakan-Sukorejo di Kecamatan Sukorejo, Kendal tampak penuh lubang menganga. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, KENDALJalan Parakan-Sukorejo di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal sepanjang empat kilometer dipenuhi lubang dampak dari hujan lebat dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi di jalan penghubung Kendang-Temanggung itu dinilai membahayakan pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, kondisi Jalan Parakan-Sukorejo yang rusak terlihat mulai dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SBPU) Sapen hingga Desa Kebumen. Kedalaman sejumlah lubang jalan bervariasi, mulai dari 15 sentimeter hingga 30 sentimeter.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Lubang-lubang yang dalam ditambah adanya genangan membuat pengemudi roda dua maupun empat harus menurunkan kecepatan bila melintasi jalan Parakan-Sukorejo. Tak jarang, pengemudi kendaraan nyaris bersenggolan satu sama lain karena refleks menghindari lubang-lubang yang menganga itu.

Warga Kecamatan Sukorejo, David Arya Kusuma, 20, mengatakan banyak orang yang menjadi korban saat melintas di Jalan Parakan-Sukorejo. Ia juga mengaku pernah menjadi korban karena tak tahu bila lubang yang dilewatinya saat itu cukup dalam.

“Sering masyarakat [pengguna jalan] terjatuh. Saya sendiri juga sudah terjatuh. Dua velg punya saya bengkok. Terus yang paling parah, pernah terjadi kecelakaan gara-gara ada yang menghindari lubang,” kata David kepada Solopos.com, Minggu (5/3/2023).

Pria pekerja swasta yang sehari-hari melintas di Jalan Parakan-Sukorejo itu menyampaikan, kondisi banyak lubang sudah terjadi sejak akhir tahun 2022. Berawal dari hujan lebat yang sering mengguyur daerah Sukorejo hingga mengakibatkan jalan tersebut makin rusak.

“Tadinya tidak parah karena sudah ditambal. Tapi kena hujan terus, jadi banyak lubang, makin parah. Apalagi, kanan-kiri jalan enggak ada selokanya,” ungkapnya.

Kepala Desa (Kades) Kebumen, Mas Udin, membenarkan bila Jalan Parakan-Sukorejo memang penuh lubang-lubang besar. Ia pun mengakui banyak orang menjadi korban karena jalan itu tak kunjung diperbaiki.

“Banyak pengendara kejeblong [jatuh] karena Mobil dan motor saling senggolan saat menghindari lubang,” kata Udin.

Tak hanya itu, Udin mengaku ada warga yang gerah dan menambal lubang-lubang itu sendiri karena tak kunjung diperbaiki. Kendati ditambal warga, kondisi tambalan itu pun kembali luntur seusai hujan lebat melanda.

“Waktu itu, malah ada laporan ibu-ibu menambal sendiri. Setelah melihat ada kecelakaan di depan RT-nya. Provinsi juga sebenarnya sudah berusaha menambal. Lantaran saluran irigasi enggak mumpuni, pas hujan airnya mengalir ke jalan semua, terus aspal-aspal yang baru ditambal, rusak lagi,” ungkapnya.

Udin berharap, perbaikan Jalan Parakan-Sukorejo tak hanya ditambal menggunakan aspal. Namun, bisa dicor atau dibeton agar jalan tersebut bisa lebih tahan terhadap cuaca atau tak mudah rusak.

“Harapanya sih bisa dicor. Kalau memang diaspal lagi, saluran irigasinya perlu dikaji lagi karena percuma, rusak lagi nanti kena hujan,” katanya.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Dinas Perbaikan Umum (DPU) Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Jateng mengklaim telah menangani 3.782 aduan warga terkait jalan rusak. Sementara sisanya, masih dalam proses pengerjaan hingga sekarang.

Selain menangani laporan kerusakan jalan, DPUBMCK Jateng juga melakukan pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.404,741 kilometer. Bahkan, pihaknya telah menganggarkan Rp437 miliar untuk program penyelenggaraan jalan atau perbaikan jalan rusak selama tahun 2023 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya