SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19. (Freepik)
Solopos.com, SEMARANG – Kasus positif Covid-19 di Kota Salatiga kembali bertambah tiga orang, Sabtu (11/7/2020).
Ketiga pasien ini masih satu keluarga dan tinggal serumah, di mana salah satunya merupakan bayi berusia 9 bulan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Siti Zuraidah, mengatakan bayi berusia 9 bulan berjenis kelamin laki-laki itu tertular virus corona dari sang ayah.
“Bayi itu tertular dari ayahnya yang merupakan pasien kasus ke-83. Ayahnya itu diketahui positif Covid-19 di Semarang, dari tempat kerjanya. Kasus itu lalu dilaporkan ke kami dan dilakukan tracing. Ternyata satu keluarganya tertular, termasuk bayinya,” ujar Zuraidah kepada Solopos.com, Sabtu siang.
New Normal Disalah Artikan, Disiplin Protokol Covid-19 Jateng Turun
New Normal Disalah Artikan, Disiplin Protokol Covid-19 Jateng Turun
Pasien kasus ke-83 itu merupakan warga Kelurahan Tingkir Lor, Kota Salatiga. Ia dinyatakan positif terpapar Covid-19 pada 4 Juli 2020.
Selain bayi berusia 9 bulan, pasien kasus ke-83 itu juga menularkan virus corona ke dua orang lagi yang tinggal serumah. Kedua pasien itu yakni perempuan berusia 27 tahun yang merupakan istri pasien ke-83, dan ibunya, perempuan berusia 56 tahun.
Lagi, Dokter di Kota Semarang Meninggal Akibat Covid-19
“Maka dari itu, sekali lagi saya meminta warga untuk mematuhi protokol kesehatan. Hanya itu cara kita menjaga diri dan keluarga dari penularan virus corona,” imbuh Zuraidah.
Selain mengumumkan penambahan tiga kasus, Zuraidah juga mengumumkan adanya tiga pasien yang dinyatakan sembuh. Ketiga pasien yang sembuh itu yakni perempuan berusia 41 tahun warga Kutowinangun Kidul, laki-laki usia 52 tahun dari Sidorejo Kidul, dan perempuan usia 27 tahun dari Tegalrejo.
Dengan penambahan tiga kasus itu, hingga saat ini kasus positif Covid-19 di Salatiga telah mencapai 91 orang. Perinciannya, 72 orang dinyatakan sembuh dan 19 pasien masih menjalani perawatan.
Hasil Tes PCR RSUD Wongsonegoro Keliru, Calon Penumpang di Bandara YIA Gagal Terbang
Sementara itu, jumlah orang tanpa gejala (OTG) mencapai 64 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 45 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) tiga orang.