Kanalsemarang.com, PATI – Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi-umbian Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Maman Suherman mengungkapkan produktivitas ubi kayu di Kabupaten Kudus melebihi produktivitas rata-rata nasional.
“Produktivitas rata-rata nasional hanya 20 ton per hektarenya, sedangkan di Kabupaten Pati bisa menghasilkan antara 40–60 ton ubi kayu per hektarenya,” ujarnya, dalam pencanangan gerakan ubi kayu di Desa Tlogosari, Kecamatan Tlogowungu seperti dikutip Antara, Kamis (4/9/2014).
Hal itu, kata dia, menempatkan Kabupaten Pati yang berjuluk Bumi Mina Tani ini menempati urutan ke dua nasional setelah Lampung. Menurut dia, ketela pohon atau ubi kayu bukan hanya untuk kebutuhan pangan.
Komoditas tersebut, katanya, bisa juga digunakan untuk kebutuhan pakan ternak, energi alternatif, bahan baku obat-obatan serta kosmetik.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Pati, Silvinus Sibhaboka menambahkan, potensi pertanian di Pati memang mendapat perhatian lebih dari pemkab.
“Komoditas lain seperti tanaman padi dan jagung juga menjadi perhatian Pemkab Pati,” ujarnya.
Untuk mengembangkan sejumlah potensi pertanian di Kabupaten Pati, katanya, Pemkab Pati juga berkomitmen untuk mendukung peningkatan produktivitas potensi yang ada dengan sejumlah bantuan dan fasilitas demi menyejahterakan masyarakat.
Upaya lain agar petani mendapatkan jaminan pemasaran, kata dia, dilaksanakan kesepakatan kerja sama antara petani ubi kayu dengan kalangan pengusaha.
Adapun luas areal tanam tanaman ubi kayu pada 2013, kata dia, mencapai 142,5 hektare dari rencana awal hanya 50 hektare. Luas areal tanaman ubi kayu tersebut, tersebar di lima kecamatan. Kelima kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Margorejo, Trangkil, Gembong, Tlogowungu, dan Cluwak.