SOLOPOS.COM - Backhoe yang dioperasikan petugas Satpol PP Kota Semarang membongkar salah satu lapak di bawah jalan layang arteri depan gerbang masuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (19/12/2022). (Ponco Wiyono-Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Tak bergeming setelah diperingatkan berkali-kali, pedagang kaki lima (PKL) di bawah fly over Tanjung Emas, Kota Semarang, akhirnya harus kehilangan lapaknya. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang membongkar lapak para PKL yang berada di bawah jalur arteri pantura, tepatnya kawasan gerbang masuk Pelabuhan Tanjung EMas, dengan menggunakan satu unit backhoe, Senin (19/12/2022).

Seorang pedagang, Rujinem, pun hanya bisa pasrah menyaksikan kedai tehnya dibongkar paksa dengan backhoe. Rujinem mengaku sudah berjualan sejak bertahun-tahun lalu, namun kini harus kehilangan lapaknya setelah dibongkar Satpol PP.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Baru kemarin diberi tahu akan ada [pembongkaran] ini, saya kira masih beberapa hari lagi tapi ternyata hari ini langsung dilakukan. Ada pedagang yang dikasih tahu ada yang tidak. Kalau kami digaruk, truk-truk yang parkir liah harusnya juga ditindak,” jelasnya.

Kedatangan belasan petugas Satpol PP yanh didukung anggota kepolisian dari Polsek Semarang Timur dan Koramil setempat itu disambut oleh belasan penghuni kawasan tersebut. Mereka merupakan pemilik lapak dan pemandu karaoke yang sebagian besar mengandalkan kawasan bawah jalur arteri itu untuk mencari nafkah.

Setelah backhoe membongkar beberapa lapak, perundingan pun dilakukan antara Satpol PP dan pihak pengelola PKL. Kesepakatan dicapai, para pelapak akan membongkar sendiri lapak mereka dan Satpol PP memberikan waktu hingga 7 Januari 2023.

Baca juga: Dishub Kota Semarang Siapkan 300 Personel & 4 Posko saat Nataru

Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Fly Over Arteri Tanjung Mas, Muji Hartanto alias Totok, dulu kawasan tersebut pernah dijadikan sebagai taman yang dikelola Pemerintah Kota Semarang. Namun seiring berjalannya waktu, taman tersebut semakin tidak terawat lantaran warga yang datang ke sana tidak membuang sampah pada tempatnya.

“Semakin lama malah jadi tempat sampah. Malah keberadaan karaoke di sini membantu memgamankan lingkungan. Dulu di sini itu kalau malam banyak begal,” katanya.

Totok sendiri membawahi lebih dari seratus lapak dan ruang karaoke. Para pengais rejeki di kawasan tersebut ia katakan sudah membuka lapak di sana sejak lama.

“Sudah puluhan tahun, bahkan sebelum fly over ini ada. Jadi sejarahnya panjang, dan kemudian semakin banyak orang berjualan di sini semakin sulit pula kami mengantisipasi,” sambungnya.

Baca juga: Coco, Anjing Labrador Satpol PP Kota Semarang yang Bantu Korban Gempa Cianjur

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, yang memimpin langsung giat tersebut mengatakan kawasan di bawah jalan layang arteri ini akan difungsikan sebagai taman kota mulai tahun depan. Ia juga menegaskan, pemberitahuan sudah dilakukan sejak lama.

“Sudah tiga kali Lurah Tanjung Mas mengingatkan bahwa sesuai rencana Bu Plt [Wali Kota Semarang] kawasan ini akan dijadikan taman. Dan sudah seharusnya kawasan pelabuhan itu steril,” kata Fajar.

Fajar menegaskan, tanggal 9 Januari 2023 kawasan tersebut harus sudah bersih dari PKL. Toleransi diberikan lantaran banyak pedagang yang belum bersedia menutup warung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya