Jateng
Senin, 19 Desember 2022 - 14:09 WIB

Bandel, Lapak Liar di Bawah Fly Over Tanjung Emas Semarang Dibongkar Satpol PP

Ponco Wiyono  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Backhoe yang dioperasikan petugas Satpol PP Kota Semarang membongkar salah satu lapak di bawah jalan layang arteri depan gerbang masuk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (19/12/2022). (Ponco Wiyono-Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Tak bergeming setelah diperingatkan berkali-kali, pedagang kaki lima (PKL) di bawah fly over Tanjung Emas, Kota Semarang, akhirnya harus kehilangan lapaknya. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang membongkar lapak para PKL yang berada di bawah jalur arteri pantura, tepatnya kawasan gerbang masuk Pelabuhan Tanjung EMas, dengan menggunakan satu unit backhoe, Senin (19/12/2022).

Seorang pedagang, Rujinem, pun hanya bisa pasrah menyaksikan kedai tehnya dibongkar paksa dengan backhoe. Rujinem mengaku sudah berjualan sejak bertahun-tahun lalu, namun kini harus kehilangan lapaknya setelah dibongkar Satpol PP.

Advertisement

“Baru kemarin diberi tahu akan ada [pembongkaran] ini, saya kira masih beberapa hari lagi tapi ternyata hari ini langsung dilakukan. Ada pedagang yang dikasih tahu ada yang tidak. Kalau kami digaruk, truk-truk yang parkir liah harusnya juga ditindak,” jelasnya.

Kedatangan belasan petugas Satpol PP yanh didukung anggota kepolisian dari Polsek Semarang Timur dan Koramil setempat itu disambut oleh belasan penghuni kawasan tersebut. Mereka merupakan pemilik lapak dan pemandu karaoke yang sebagian besar mengandalkan kawasan bawah jalur arteri itu untuk mencari nafkah.

Advertisement

Kedatangan belasan petugas Satpol PP yanh didukung anggota kepolisian dari Polsek Semarang Timur dan Koramil setempat itu disambut oleh belasan penghuni kawasan tersebut. Mereka merupakan pemilik lapak dan pemandu karaoke yang sebagian besar mengandalkan kawasan bawah jalur arteri itu untuk mencari nafkah.

Setelah backhoe membongkar beberapa lapak, perundingan pun dilakukan antara Satpol PP dan pihak pengelola PKL. Kesepakatan dicapai, para pelapak akan membongkar sendiri lapak mereka dan Satpol PP memberikan waktu hingga 7 Januari 2023.

Baca juga: Dishub Kota Semarang Siapkan 300 Personel & 4 Posko saat Nataru

Advertisement

“Semakin lama malah jadi tempat sampah. Malah keberadaan karaoke di sini membantu memgamankan lingkungan. Dulu di sini itu kalau malam banyak begal,” katanya.

Totok sendiri membawahi lebih dari seratus lapak dan ruang karaoke. Para pengais rejeki di kawasan tersebut ia katakan sudah membuka lapak di sana sejak lama.

“Sudah puluhan tahun, bahkan sebelum fly over ini ada. Jadi sejarahnya panjang, dan kemudian semakin banyak orang berjualan di sini semakin sulit pula kami mengantisipasi,” sambungnya.

Advertisement

Baca juga: Coco, Anjing Labrador Satpol PP Kota Semarang yang Bantu Korban Gempa Cianjur

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, yang memimpin langsung giat tersebut mengatakan kawasan di bawah jalan layang arteri ini akan difungsikan sebagai taman kota mulai tahun depan. Ia juga menegaskan, pemberitahuan sudah dilakukan sejak lama.

“Sudah tiga kali Lurah Tanjung Mas mengingatkan bahwa sesuai rencana Bu Plt [Wali Kota Semarang] kawasan ini akan dijadikan taman. Dan sudah seharusnya kawasan pelabuhan itu steril,” kata Fajar.

Advertisement

Fajar menegaskan, tanggal 9 Januari 2023 kawasan tersebut harus sudah bersih dari PKL. Toleransi diberikan lantaran banyak pedagang yang belum bersedia menutup warung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif