SOLOPOS.COM - Lawang Sewu Kota Semarang (JIBI/Solopos/Dok)

Bangunan bersejarah Lawang Sewu merupakan salah satu objek wisata menarik di Semarang.

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Arsitektur bangunan bersejarah Lawang Sewu Semarang yang menjadi aset PT Kereta Api Indonesia (KAI) dipamerkan di Deutsches Architekturmuseum Frankfurt, Jerman.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Kami bangga Lawang Sewu menjadi salah satu arsitektur tropis yang dipamerkan,” kata Executive Vice President Conservation, Maintenance, and Architecture Design PT KAI, Ella Ubaidi, di Semarang, Senin (31/8/2015).

Menurut dia, Lawang Sewu dipilih untuk dipamerkan arsitekturnya lewat berbagai foto bersama arsitektur-arsitektur khas tropis lainnya pada pameran arsitektur bertajuk Tropicality : Revisited.

Pameran arsitektur tersebut berkaitan dengan dinobatkannya Indonesia sebagai negara kehormatan pada Festival Museum Ufesfest atau kerap dikenal dengan Festival Tepi Sungai di Frankfurt, Jerman.

Festival Tepi Sungai di Frankfurt, Jerman, merupakan festival budaya terbesar di Eropa yang menampilkan berbagai pertunjukan budaya, musik, dan seni rupa yang berasal dari seluruh dunia.

Hal itu tidak lepas juga dari tampilnya Indonesia sebagai negara “Guest of Honour” (Goh) atau tamu kehormatan dalam Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 yang rangkaian kegiatannya dimulai sejak Maret-Oktober mendatang.

Pada 12-15 Maret 2015, Indonesia telah ambil bagian dalam pameran buku internasional di Jerman, Leipzig Book Fair, dan kini menjadi negara tamu pada Festival Museum Uferfest atau Festival Tepi Sungai.

Meski PT KAI tidak terlibat dalam proses seleksi sampai terpilihnya Lawang Sewu, Ella mengaku bangga karena bangunan yang kini telah rampung direvitalisasi itu bisa “go-international”.

“Setidaknya ada belasan arsitektur Indonesia yang dipamerkan, baik arsitektur lama maupun baru. Lawang Sewu termasuk arsitektur bernuansa tropis yang sudah melampaui zamannya,” katanya.

Tampil bersama arsitektur Lawang Sewu pada pameran yang berlangsung sejak 28 Agustus lalu hingga sebulan ke depan, antara lain bangunan utama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Hotel Savoy Homann Bandung.

Manajer Museum Manajemen PT KAI Sapto Hartoyo mengatakan Lawang Sewu yang merupakan bekas kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) kini telah rampung direvitalisasi.

“Total anggaran untuk revitalisasi Lawang Sewu mencapai Rp7,5 miliar yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama di gedung A dan C, sementara tahap kedua di gedung B, D, dan E,” katanya.

Selain itu, Sapto mengatakan berbagai fasilitas penunjang juga telah disiapkan untuk menambah kenyamanan pengunjung, seperti toilet serta pertunjukan musik keroncong setiap Sabtu dan Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya