Solopos.com, PATI — Banjir bandang yang melanda dua desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (30/11/2022) malam, turut berdampak bagi ternak warga. Tercatat ada enam ekor sapi milik warga yang mati karena diterjang banjir.
Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi, saat disinggung terkait data kerugian banjir bandang tersebut. Ia mengaku belum bisa menyampaikan angka secara pasti karena masih fokus pada penyelamatan dan evakuasi korban banjir.
Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM
“Kerugian total semua harta benda belum kami hitung. Bahkan, jumlah jiwa, KK [kepala keluarga] yang terdampak juga belum kami hitung,” ujar Martinus saat dihubungi Solopos.com, Kamis (1/12/2022).
Kendati belum dihitung secara terperinci, BPBD Pati menyebut kerugian akibat banjir bandang tersebut cukup besar. Apalagi sejumlah ternak milik warga turut terdampak dan mati akibat diterjang banjir bandang.
“Tetapi kalau yang besar-besar yang terlihat, seperti ternak besar, ada sapi 6 ekor yang mati. Kalo detail terperinci, seperti rumah rusak, perabot, elektronik, motor itu belum [dihitung],” sambung dia.
Baca juga: Alert! Banjir Bandang di Pati Akibat Pegunungan Kendeng yang Kian Tandus
Kendati banjir sudah berangsur surut, Martinus tetap menerapkan status siaga. Hal ini, menyusul informasi dari BMKG mengenai peringatan banjir pesisir dan curah hujan lebat.
“Kami BPBD tetap dalam status siaga. Bahkan setiap hari stand by personil piket untuk mengatasi kemungkinan timbul dari cuaca ekstrem ini,” pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Heru Suhartanto, mengatakan banjir badang yang melanda dua wilayah di Kecamatan Tambakromo dan Winong itu terjadi pada pukul 16.00 WIB. Pihaknya pun melakukan evakuasi gabungan dan baru berakhir pada Kamis dini hari, sekitar pukul 02.20 WIB.
Baca juga: Cek Tambang Ilegal di Lereng Merapi Klaten, Tim ESDM Minta Didampingi Polisi
Terkait 146 warga yang sebelumnya dievakuasi itu, kondisi saat ini sebagian dari mereka sudah kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan sisanya, masih tinggal di tempat evakuasi lantaran rumahnya belum memungkinkan untuk istirahat.