SOLOPOS.COM - Warga berjalan melintasi banjir di Kelurahan Tirto, Pekalongan, Senin (2/1/2023). (Istimewa/Edi M)

Solopos.com, PEKALONGAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), mencatat ada sekitar 1.982 orang yang mengungsi karena tempat tinggalnya tergenang banjir sejak Sabtu (30/12/2022). Dari jumlah sebanyak itu, paling banyak berasal dari wilayah Pekalongan Barat.

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, mengatakan total pengungsi akibat banjir mencapai 1.982 orang. Kendati demikian, saat ini air banjir sudah berangsur turut dengan ketinggian sekitar 15 sentimeter (cm) hingga 70 cm.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Per hari ini debit air di sungai, laut, sudah turun, pompa sudah bisa jalan. Tanggul jebol sudah kita tambal juga menggunakan karung pasir. Mudah-mudahan hari ini Pengungsi sudah bisa kembali ke rumah,” ujar Afzan saat memaparkan kondisi wilayahnya dalam pertemuan dengan BNPB dan kepala daerah terdampak banjir di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (2/1/2023).

Afzan menyampaikan, dampak paling parah berada di Pekalongan barat. Hal ini dikarenakan hingga kini air yang menggenangi wilayah tersebut hingga kini belum juga surut. Selain itu, di wilayah itu juga terjadi limpasan air dari Sungai Bremi dan Sungai Meduri.

“Itu [Sungai Bremi dan Sungai Meduri] masih parah, dampaknya ke Pekalongan Barat. Lokasinya juga dekat dengan Kabupaten [Pekalongan]. Sebelah timur kota, barat kabupaten, jadi kalau luber [meluap] semua kena dampaknya,” terangnya.

Terkait catatan selama penanganan pada bencana banjir kali ini, Afzan mengaku masih ada kendala pada peralatan penyelamatan. Yakni seperti perahu karet kecil yang biasa digunakan untuk evakuasi di perkampungan atau gang-gang sempit.

“Kita butuh [tambahan] perahu kecil untuk evakuasi warga di kampung. Kemarin kesulitanya di sana, enggak bisa menjangkau rumah-rumah warga,” pintanya kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Lebih jauh, Afzan pun meminta segala dukungan dan peranan dari tokoh masyarakat sekitar. Sebab, masih ada beberapa warga yang tak mau mengungsi.

“Logistik dapur umum Dinsos (Dinas Sosial) sudah berjalan. Insyaallah menjangkau semua. Untuk warga yang tidak mau mengungsi, kami masih butuh koordinasi maupun peran dari lurah hingga tokoh setempat,” sambungnya.

Afzan juga menampik informasi terkait adanya pengungsi akibat banjir di Kota Pekalongan yang tak mendapatkan bantuan. “Kemarin muncil di TV korban banjir di Pekalongan belum dapat bantuan. Bukan begitu sebenarnya, warga mengungsi ini hari pertama sudah bertambah, dari yang awalnya 200 kami siapkan 300 nasi bungkus. Tapi, pukul 21.00 WIB data sudah bertambah menjadi 400 orang. Jadi bukan tidak dapat, tapi memang belum kebagian,” kilahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya