SOLOPOS.COM - Kepala Pukesmas Kecamatan Gayamsari Semarang, Yuni Susanti. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Banjir yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), sejak Sabtu (31/12/2022), mulai memberikan efek negatif bagi kesehatan warga. Bahkan, tercatat ada dua bayi di bawah lima tahun atau balita asal Gayamsari yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat terserang penyakit selama banjir.

Kepala Puskesmas Gayamsari, Yuni Susanti, menyebutkan dua balita itu mengalami sakit yang cukup serius hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Patiwiloso Semarang untuk penanganan. Sebelumnya, dua balita itu mengalami muntah-muntah dan dibaawa ke posko kesehatan setempat. Meski demikian, posko kesehatan yang menangani keluhan warga terdampak banjir tak sanggup menangani.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Ada dua kalau temuan penyakit serus dan semuanya menyerang balita. Temuan pertama pada Minggu [1/1/2023] dan kedua pada Senin [2/1/2023],” ujar Yuni saat dijumpai Solopos.com, Rabu (4/1/2022).

Yuni menerangkan, kedua balita itu mengalami gejala dan penyakit serupa yang diawali dengan demam, nafsu makan berkurang, dan akhirnya muntah-muntah. Oleh karenanya, pihaknya pun memutuskan balita itu untuk ditangani perawatan lebih serius dengan dirujuk ke rumah sakit.

“Informasinya saat ini sudah membaik karena yang dibutuhkan cairan infus sama penurun panas yang dimasukkan lewat dubur. Soalnya kalau taablet sama sirop enggak bisa. Obaat harus dimasukkan lewat dubur dan di posko belum tersedia,” ujarnya.

Yuni pun mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondisi kesehatan dengan menjaga pola hidup sehat dan makan teratur di tengah bencana banjir. Khususnya menjaga anggota keluarga yang masih anak-anak atau balita.

“Bencana memang enggak bisa dihindari. Tapi kami mengimbau, kalau anak-anam masih minum ASI (air susu ibu), harus dilanjutkan, susu formula juga semisal enggak ASI. Kemudian anak-anak perutnya enggak boleh kosong. Harus tetap kemasukan meski sedikit, jangan sampai telat meski pun mulai timbul penurunan nafsu makan,” pintanya.

Yuni juga menambahkan bila masyarakat mulai mengalami gejala seperti demam, batut, pilek dan sebagainya agar segera memeriksakan diri. Tujuannya, agar tidak ada kejadian telat diagnosis.

“Kalau ada keluhan segera bawa pengobatan pertama, tim kami akan mengecek nanti di sana. Memberikan obat-obatan dan pertolongan pertama. Atau bisa juga kontak aparat setempat, akan ada tim kesehatan yang siap. Intinya, jangan sampai terlambat dan jaga pola hidup bersih dan makan teratur,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya