SOLOPOS.COM - Operator ekskavator mengeruk sampah yang menumpuk di bawah jembatan Sungai Kanal Banjir Timur Semarang, Jateng, Selasa (14/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R Rekotomo)

Banjir dicegah dengan menormalisasi 130 sungai dan saluran di Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang akan menormalisasi 130 sungai dan saluran pada tahun 2017 ini. Normalisasi 130 sungai dan saluran itu meliputi pengerukan sedimentasi, pembersihan sampah, dan perbaikan talud di sungai-sungai Kota Semarang.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Kami lakukan ini untuk mencegah genangan saat terjadi hujan deras,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Kumbino di Semarang, Senin (17/4/2017).

Berbagai sungai dan saluran itu, antara lain di wilayah Muktiharjo Kidul, Untung Suropati, Semarang Indah, termasuk Sungai Semarang dari Jembaran Kali Baru, dan saluran di Tlogosari Kulon. Menurut dia, seluruh pengerjaan normalisasi sungai dan saluran itu akan dilakukan tahun ini, dan beberapa di antaranya sudah berjalan dengan menggunakan alokasi anggaran perawatan.

“Tahun ini, kami mengalokasikan sekitar Rp1,9 miliar untuk perawatan drainase. Dana itu digunakan untuk upah tenaga yang dibayarkan akhir pekan. Ya, beberapa di antaranya untuk normalisasi,” katanya.

Ia mengalkulasikan ketersediaan dana perawatan itu berkisar Rp158 juta/bulan jika dibagi 12 bulan, belum termasuk pengadaan material yang sementara ini menggunakan sisa anggaran tahun lalu. “Namun, untuk beberapa proyek dengan anggaran lebih dari Rp200 juta tetap akan dilelangkan. Material disediakan oleh pihak ketiga. Ya, kami berharap pengerjaan berjalan lancar,” katanya.

Diakuinya, normalisasi sungai dan saluran yang dilakukan selama ini cukup efektif mencegah genangan saat terjadi hujan deras di berbagai wilayah sehingga perlu terus dioptimalkan. “Terutama, di kawasan tengah kota. Beberapa waktu lalu, beberapa daerah di tengah kota kan tergenang saat hujan deras. Ya, makanya kami terus upayakan normalisasi sungai dan saluran,” katanya.

Selain itu, Kumbino juga meminta partisipasi aktif masyarakat untuk menjaga lingkungannya, terutama saluran dengan tidak membuang sampah secara sembarangan agar tidak menyumbat aliran air. “Saat hujan deras, volume air otomatis bertambah sehingga sungai tersumbat dan akhirnya banjir. Kebanyakan, akibat tumpukan sampah di sungai,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas PU Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan Pemkot Semarang terus bersinergi dengan pemerintah pusat dalam upaya penanggulangan banjir dan rob di wilayah itu. “Ada tiga proyek normalisasi sungai besar dari pusat, yakni Sungai Sringin dan Tenggang yang sudah mulai. Sementara, Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) masih tahap persiapan,” katanya.

Kalau untuk saluran-saluran di bawah kewenangan Pemkot Semarang, kata dia, terus dilakukan perawatan dan pembersihan untuk menormalisasi aliran sungai agar tidak meluap dan menggenangi kawasan sekitar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya