Jateng
Minggu, 22 Januari 2017 - 21:50 WIB

BANJIR SEMARANG : Normalisasi BKT Diawali Penggusuran, Netizen Heboh...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sungai Banjir Kanal Timur Kota Semarang, Jateng. (Instagram-@pemkot_semarang)

Banjir yang kerap menyatroni Kota Semarang diharapkan bisa diminalisasi dengan normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT).

Semarangpos.com, SEMARANG ? Publik pengguna Internet (netizen) yang tergabung dalam grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), Jumat (20/1/2017), dihebohkan dengan kabar normalisasi Banjir Kanal Timur Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Advertisement

Netizen heboh setelah pengguna akun Indra Saputra mengunggah foto berita normalisasi Banjir Kanal Timur dari sebuah surat kabar. Dalam berita itu disebutkan sebanyak 1.250 pedagang kaki lima (PKL) dan 1.508 rumah yang berdiri di tanggul Sungai Banjir Kanal Timur bakal digusur.

Tak pelak kabar normalisasi sungai demi meminimalisasi banjir yang kerap menyatroni Kota Semarang tersebut membuat netizen member MIK Semar melontarkan komentar pro dan kontra terhadap rencana yang berimplikasi penggusuran tersebut.

Sejumlah netizen menganggap normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur dengan menggusur sejumlah bangunan itu adalah keputusan tepat karena sekaligus membuat lingkungan di sekitarnya menjadi lebih bersih. “Gusur aja biar bersih. Ratakan semua. Biar bisa dinormalisasi BKT,” tulis pengguna akun Rizky W Saputra.

Advertisement

Sementara itu, netizen yang mengaku memiliki kios di dekat Sungai Banjir Kanal Timur tak setuju dengan rencana penggusuran itu. “Rumahku Sawah Besar, dan punya kios juga di Barito. Tanpa harus merelokasi sebenarnya bisa. Karena PKL berada di bawah tanggul bukan di atasnya,” tulis pengguna akun Eko Priyadi.

Sementara itu, di tengah komentar pro dan kontra, pengguna akun Indra Saputra mengungkapkan PKL yang tergusur nantinya akan direlokasi ke Pasar Klitikan Penggaron.

Wacana normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur demi meminimalisasi banjir Kota Semarang sudah lama dibeberkan, namun belum juga terealisasi. Banjir Kanal Timur yang sering meluap jika hujan deras melanda menjadi sebab banjir yang lantas mendera kawasan di sekitarnya. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif