SOLOPOS.COM - Puluhan kapal Jukung milik nelayan tradisional bersandar di dermaga Pantai Sadeng. Akibat kalah bersaing dengan kapal besar, banyak yang berhenti melaut. Foto diambil Jumat (7/11/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Puluhan kapal Jukung milik nelayan tradisional bersandar di dermaga Pantai Sadeng. Akibat kalah bersaing dengan kapal besar, banyak yang berhenti melaut. Foto diambil Jumat (7/11/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Puluhan kapal Jukung milik nelayan tradisional bersandar di dermaga Pantai Sadeng. Akibat kalah bersaing dengan kapal besar, banyak yang berhenti melaut. Foto diambil Jumat (7/11/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Bantuan untuk nelayan Demak diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendukung program konversi gas. Bantuan berupa converter kit untuk para nelayan.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Kanalsemarang.com, DEMAK – Kementerian Kelautan dan Perikanan segera memberikan bantuan converter kit kepada para nelayan Kabupaten Demak, Jawa Tengah, untuk mendukung pengalihan penggunaan bahan bakar minyak kapal dengan elpiji.

“Secara bertahap kami akan membantu konverter kit untuk nelayan karena sebentar lagi dilakukan konversi ke gas dari sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak (BBM),” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja ketika melakukan kunjungan kerja menggantikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Selasa (23/12/2014).

Nantinya, kata dia, pengoperasian kapal nelayan akan dilakukan kombinasi antara BBM ke gas.

Hal itu, lanjut dia, merupakan program pemerintah agar nelayan mendapatkan energi alternatif yang lebih murah.

Pada acara tersebut, Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan memamerkan hasil rekayasa penggunaan elpiji untuk mengoperasikan mesin perahu nelayan.

Menurut Perekayasa Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang Budiharjo penggunaan elpiji untuk pengoperasian mesin perahu maupun kapal nelayan memang lebih murah, dibandingkan menggunakan bensin.

Agar bisa menggunakan elpiji, kata dia, perlu dilengkapi dengan konverter kit yang merupakan peralatan konversi bahan bakar gas.

Ia mengatakan, pembuatan konverter kit lengkap membutuhkan biaya hingga Rp6 jutaan.

“Akan tetapi, biaya tersebut terbayarkan dengan penghematan biaya operasinal ketika melaut menggunakan elpiji,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Dalam pengoperasian mesin kapal dengan elpiji tersebut, kata dia, untuk start tetap menggunakan bensin, kemudian setelah hidup digantikan dengan elpiji.

Penghematan yang diperoleh, katanya, sudah dilakukan uji coba pada motor diesel yang digunakan sebagai motor penggerak kapal perikanan dengan berat 5 gross ton (GT).

Hasilnya, kata dia, setiap 1 kg elpiji dapat menggantikan 1,4 liter hingga 2,6 liter bensin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya