SOLOPOS.COM - Ilustrasi Alun-alun Banyumas. (jatengprov.go.id)

Solopos.com, BANYUMAS — Selain di Kabupaten Brebes, penutur Bahasa Sunda di Jawa Tengah juga tersebar di kawasan Banyumas Raya. Di kawasan ini muncul yang namanya dialek baru perpaduan Bahasa Sunda dengan dialek Banyumasan sehingga dikenal dengan sebutan Bahasa Sunda Banyumasan.

Dihimpun dari Wikipedia, Selasa (8/3/2022), dialek Bahasa Sunda Banyumasan dituturkan kebanyakan warga di Desa Dermaji, Kecamatan Lumbir; dan Kecamatan Gumelar yang merupakan bagian selatan di Kabupaten Banyumas. Selain itu, dialek ini juga dituturkan oleh sebagian wilayah Kecamatan Bantarsari dan Kecamatan Karangpucung di Kabupaten Cilacap.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Bahasa Sunda yang dituturkan di Desa Dermaji termasuk bahasa Sunda yang tergolong kasar atau tidak mengenal tingkatan bahasa. Masyarakat Desa Dermaji menyebutnya dengan istilah Bahasa Sunda “Badeolan”. Sementara itu, wilayah yang merupakan pusat penuturan Bahasa Sunda Banyumasan terletak di Dusun Cijurig, salah satu dusun di Desa Dermaji.

Baca juga: Bahasa Sunda Brebes Lebih Halus dari Versi Asli, Kenapa?

Selain Dusun Cijurig, ada dusun-dusun lain yang sangat kental dengan budaya Sundanya dengan dilihat dari nama-nama dusunnya yang berawal dengan kata ‘Ci”, seperti Dusun Cibrewek, Citunggul, Cireang, Ciposing, Cimencos dan masih banyak lagi. Terkait sejarah awal, belum ada sumber primer, baik prasasti ataupun naskah tertulis yang menjelaskan sejarah awal keberadaan Desa Dermaji sebagai tempat penuturan Bahasa Sunda Banyumasan.

Sejarah mengenai Desa Dermaji hanya dipahami dari cerita lisan yang disampaikan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Dari cerita-cerita lisan itu diyakini bahwa Desa Dermaji termasuk salah satu desa yang keberadaannya sudah cukup tua.  Desa Dermaji ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-6, masa di mana Kerajaan Galuh di Jawa Barat berdiri.

Karena masuk dalam wilayah Kerajaan Galuh yang berbudaya Sunda, kehidupan masyarakat Desa Dermaji pun tidak lepas dari pengaruh budaya Sunda. Pengaruh paling besar adalah dilihat dari bahasa yang dituturkan oleh warga Desa Dermaji. Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Guru Besar Ilmu Linguistik Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, Prof. Dr. Cece Sobarna, menyimpulkan bahwa Bahasa Sunda pernah menjadi bahasa tutur mahyoritas warga Desa Dermaji.

Baca juga: Brebes Dijuluki Sundanya Jawa Tengah, Kok Bisa?

Penutur Bahasa Sunda di Cilacap

Sementara itu, di Kabupaten Cilacap, selain yang sudah disebutkan sebelumnya, penutur Bahasa Sunda juga mendominasi di kawasan utara di Kabupaten Cilacap, diantaranya adalah Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja dan Majenang. Para penutur Bahasa Sunda yang ada di kawasan tersebut sebenarnya menginginkan adanya pembelajaran Bahasa Sunda untuk sekolah-sekolah di Kabupaten Cilacap karena bahasa itulah yang menjadi bahasa sehari-hari mereka.

Namun keinginan mereka terhalang oleh ketersediaan sumber-sumber pembelajaran bahasa Sunda yang mengkaitkan kearifan lokal Kabupaten Cilacap. Pasalnya, sumber-sumber pembelajaran Bahasa Sunda yang didatangkan dari Jawa Barat lebih banyak memberikan informasi tentang budaya periangan atau budaya sunda pada umumnya sehingga hal itu menjadi titik keberatan Dinas Pendidikan Cilacap untuk meberikan pembelajaran Bahasa Sunda untuk sekolah-sekolah di Kabupaten Cilacap dengan lingkungan budaya Sunda yang kuat.

Pasalnya, tujuan pemberian bidang muatan lokal di masing-masing provinsi adalah untuk memberikan pengetahuan terkait budaya kearifan lokal di masing-masing daerah supaya budaya lokal tersebut tetap lestari. Mayoritas warga di Banyumas Raya adalah penutur Bahasa Jawa Banyumasan yang dikenal dengan logat Ngapak-nya. Penutur Bahasa Sunda merupakan salah satu kelompok minoritas yang kebanyakan penuturnya berasal dari Jawa Barat yang bermukim di kawasan Banyumas Raya sejak lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya