SOLOPOS.COM - Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Syarifuddin (dua dari kiri) berfoto bersama perwakilan penyusun buku saat acara Peluncuran 110 Judul Buku Cerita Anak Dwibahasa Jawa-Indonesia Bergambar 2023 di Hotel Grand Semarang pada Selasa, (21/11/2023).(Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBJT) meluncurkan 110 Judul Buku Cerita Anak Dwibahasa Jawa-Indonesia Bergambar 2023 di Hotel Grand Candi Semarang pada Selasa, (21/11/2023). Event ini menjadi momentum untuk melestarikan ragam bahasa daerah yang semakin tergerus.

Kepala BBJT, Syarifuddin mengungkapkan ketersediaan bahan literasi untuk jenjang anak usia dini sangat minim, terutama yang bermuatan bahasa lokal di jenjang pembaca awal yakni B1.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Padahal bahan literasi bermuatan lokal diperlukan untuk pelestarian bahasa, pengembangan kebudayaan, serta pengubahan sikap lingkungan terhadap lingkungan. BBJT kemudian berupaya untuk memenuhi ketersediaan bahan literasi itu melalui event sayembara.

Sayembara diikuti ratusan peserta yang merupakan pegiat komunitas literasi di Jawa Tengah. Kemudian, terbitkan 110 judul buku cerita anak dwibahasa Jawa-Indonesia.

“Sayembara ini sebagai komitmen kami untuk menyediakan bahan bacaan anak yang bermutu. Sekaligus memantik geliat komunitas literasi agar memiliki kesempatan dalam berkarya,” kata Syarifuddin saat memberikan sambutan dalam kegiatan peluncuran buku di Hotel Grand Candi Semarang pada Selasa, (21/11/2023).

Syarifuddin mengatakan peluncuran 110 Judul Buku Cerita Anak Dwibahasa Jawa-Indonesia Syarifuddin ini diharapkan menjadi momentum untuk melestarikan ragam bahasa daerah yang semakin tergerus.

“Harapan besar untuk komunitas literasi sebagai kolaborator kami dalam mempertahankan eksisteni bahasa daerah. Melalui media buku bergambar yang menarik, dengan paduan dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa yang disesuaikan dengan daerah komunitas berada. Diharapkan dapat memberi anak-anak khasanah agar tidak lupa dengan bahasa asli setempat,” imbuhnya.

Peluncuran buku secara seremoni menghadirkan seluruh perwakilan dari komunitas literasi yang berhasil lolos seleksi. Hadir pula narasumber dalam kegiatan tersebut yaitu Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Provinsi Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, serta akademisi dan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Saizu Purwokerto, Heru Kurniawan.

Kepala Arpus Provinsi Jawa Tengah Defransisco Dasilva Tavares menyampaikan jika pemahaman sebagian besar masyarakat mengenai literasi hanya membaca. Padahal menulis merupakan implementasi lanjutan dari membaca. Artinya kegiatan sayembara seperti yang diadakan BBJT merupakan gerakan yang perlu konsisten dilakukan.

Menurutnya, para pegiat literasi memiliki tanggung jawab besar menghadirkan bahan bacaan anak berkualitas sesuai umur. Ia juga mengapresiasi karya komunitas yang banyak yang terdapat visual bergambar. Karena gambar dan warna akan memudahkan anak menemukan jembatan imajinasi.

Sementara, Heru Kurniawan sangat serius memberikan titik tekan kepada seluruh insan literasi untuk mengeduksi masyarakat untuk memberikan hak literasi pada anak. Ia sangat khawatir dengan perubahan pola asuh dan pendidikan oleh sebab pemberian gatget kepada buah hati yang memiliki lebih banyak dampak negatif.

“Seiring berkembangnya anak menuju dewasa, adalah kewajiban orangtua mengkawal anak dengan membuat senang membaca. Salah satunya dengan membuat pengalaman unik dan menyenangkan bagi anak tentang membaca dan buku,” ungkap Heru.

Menurutnya, membumikan tradisi literasi mulai dari rumah akan membuat anak memiliki potensi masa depan cerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya