SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Masyarakat menengah ke atas di Provinsi Jawa Tengah diimbau untuk membeli bahan bakar minyak non-subsidi sebagai salah satu upaya penghematan stok BBM bersubsidi.

“Agar kuota BBM bersubsidi tidak terus menerus kurang tiap tahun maka masyarakat yang tergolong mampu diharapkan membeli BBM non-subsidi,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono seperti dikutip Antara, Kamis (28/8/2014).

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Ia menjelaskan bahwa pada 2014, Provinsi Jateng mendapat kuota BBM bersubsidi jenis premium sebanyak 3 juta kiloliter dan solar 2 juta kiloliter.

“Hingga saat ini, jatah BBM bersubsidi jenis premium di Jateng sudah terkonsumsi sebesar 60 persen lebih, sedangkan untuk jenis solar 53 persen lebih sehingga kuota dua jenis BBM tersebut di provinsi setempat terancam tidak mencukupi hingga akhir tahun,” ujarnya.

Dengan hitungan tersebut, kata dia, maka premium bersubsidi diperkirakan akan habis pada pertengahan Desember 2014 dan solar akan habis pada akhir November 2014.

“Hal itu karena kuota diperkirakan tidak mencukupi hingga akhir tahun, maka dilakukan pengendalian distribusi BBM bersubsidi dengan pengurangan ‘dropping’ premium 5 persen per hari dan solar 10 persen per hari sejak Agustus,” katanya.

Teguh mengaku belum diketahui jumlah tambahan jatah yang akan didapat provinsi ini dengan adanya kebijakan pemerintah yang menormalkan kembali pasokan BBM bersubsidi.

“Kita tunggu saja, pemerintah mengambil jalan tengah dengan menstabilkan pasokan karena terjadi antrean panjang dan ‘panic buying’ di beberapa SPBU,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya