Jateng
Kamis, 5 Januari 2023 - 19:10 WIB

BBWS: Normalisasi Sungai Plumbon Tunggu Upaya Pemkot Semarang

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Akses jalan satu-satunya dari jalan raya menuju Plumbon Kidul yang selalu banjir bila hujan lebat karena Sungai Plumbon tak mampu menampung debit air. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengaku siap melakukan normalisasi Sungai Plumbon yang disebut-sebut sebagai biang keladi banjir di kawasan Mangkang, Kota Semarang. Meski demikian, BBWS mengaku normalisasi sungai itu bisa dilakukan tergantung dari peran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam melakukan pembebasan lahan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BBWS Pemali-Juana, Muhammad Adek Rizaldi, kepada Solopos.com, Kamis (5/1/2023). Adek mengaku proses normalisasi bisa dilakukan jika Pemkot Semarang telah menyelesaikan proses pembebasan lahan warga yang terdampak.

Advertisement

“Terkait [normalisasi] Sungai Plumbon, kami sudah menyiapkan desain sejak 2022 dan sudah siap. Kemudian pelaksanaan konstruksi fisik, kunjungan Pak Menteri PUPR juga sudah disetujui. Namun dengan catatan, pembebasan tanah harus diselesaikan Pemkot Semarang,” kata Adek.

Adek berharap Pemkot Semarang bisa segera menyelesaikan pembebasan lahan seluas sekitar 11,6 hektare pada pertengahan tahun 2023. Bila proses itu selesai, BBWS Pemali Juana pun langsung bisa memulai proses normalisasi dengan mengawali tender.

“Kalau pertengahan tahun ini bisa selesai [pembebasan tanah), kita bisa segera proses lelang tender. Kalau belum bebas, mana berani. Jadi kita tergantung pembebasan tanah. Harapanya peetengahan sudah selesai dibebaskan,” harapnya.

Advertisement

Sementara itu, warga Kelurahan Plumbon Kidul, Susilowati, 35, berharap normalisasi Sungai Plumbon bisa segera dilakukan. Hal itu dikarenakan saat hujan deras, air Sungai Plumbon kerap meluap dan meluber ke permukiman warga.

“Harapannya ya bisa segera di normalisasi. Di sini [Plumbon Kidul] kalau hujan deras memang enggak banjir. Tapi banjirnya di sekitaranya. Karena luapan sungai itu, jadi kalau banjir susah, enggak bisa kemana-mana. Warga dikepung banjir,” ujarnya.

Banjir yang melanda wilayah Mangkan pada Sabtu (31/12/2022) salah satu penyebabnya dikarenakan adanya limpasan air dari Sungai Plumbon. Pemkot Semarang pun berharap pemerintah pusat melalui BBWS Pemali-Juana bisa segera menormalisasi Sungai Plumbon pada 2023 ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif