SOLOPOS.COM - Akses jalan menuju RW016 di Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, dialihkan sementara karena ada pengerjaan sheet pile. (Solopos.com-Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana buka suara terkait molornya proyek sheet pile yang berfungsi sebagai tanggul laut penahan rob di kawasan Tambak Lorok, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai I SNVT PJSA Pemali-Juana, Dani Prasetyo, molornya proyek sheet pile itu lebih dikarenakan terkendala pembebasan lahan.

Sheet pile Tambak Lorok sejatinya ditarget selesai dibangun pada Maret 2021. Meski demikian, proyek itu baru dikerjakan baru-baru ini sehingga target penyelesaian mundur menjadi akhir tahun 2023.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Meski demikian, Dani memastikan jika proyek pembangunan sheet pile tersebut sudah mulai berjalan. Meski pun, masalah pembebasan lahan milik warga yang terdampak pembangunan belum sepenuhnya beres.

“Iya betul [molor karena pembebasan lahan]. Soalnya, kalau sesuai kontrak harusnya sudah dikerjakan sejak 9 Desember 2022,” ujar Dani kepada Solopos.com, Jumat (5/5/2023) petang.

Akibatnya, pengerjaan proyek itu pun molor hingga Maret 2023. Meski demikian, Dani memastikan proyek itu sudah berjalan dan progres pembangunannya mencapai 8,5%.

“Insyaallah dapat tercapai [selesai sesuai target akhir tahun 2023],” jelasnya

Tak hanya itu, PPK Sungai Pantai I SNVT PJSA Pemali-Juana itu juga membenarkan bila permasalahan ganti untung terkait pembebasan lahan masih berlanjut hingga saat ini. Bahkan, 29 bidang lahan yang belum dibebas pada Maret 2023 kemarin, pada Mei ini juga masih dalam proses pembebasan.

“Pembangunan yang kita kerjakan adalah untuk kepentingan masyarakat. Sehingga dimohon dukungan dan kerja sama yang baik untuk keberhasilan pembangunan penanganan banjir rob Tambak Lorok,” ujarnya.

Sementara itu, Manager Advokasi Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah (Jateng), Iqbal Alma Gofani, mengungkapkan jika proyek pembuatan sheet pile di Tambak Lorok itu akan berdampak pada tambak-tambak ikan milik warga sekitar. Hasil tambak milik warga berpotensi berkurang dari adanya proyek itu.

“Wilayah di belakang sheet pile itu kan tambak milik warga. Sedangkan tambak kan tentu saja membutuhkan sirkulasi air laut agar budidayanya tetap hidup. Belum ditambah wilayah pembebasannya juga [menyasar permukiman warga],” ujaarnya.

Walhi Jateng berharap, Pemkot Semarang benar-benar memikirkan hak-hak warga Tambaklorok, khususnya bagi mereka yang akan terdampak. Yakni dengan mengajak tokoh setempat hingga setiap lapisan masyarkat untuk berdiskusi bersama-sama membahas solusi terbaik dari masing-masing pihak.

“Jadi harus benar-benar dipastikan hak warga agar tetap terpenuhi secara ekonomi, mulai dari sumber penghidupan budidaya ikan dan sebagainya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya