SOLOPOS.COM - Produksi kue keranjang khas Magelang. (Istimewa/kabarmagelang.com)

Solopos.com, MAGELANGKue Keranjang biasanya identik dengan Imlek. Pasalnya, kue keranjang sering disajikan sebagai salah satu makanan wajib yang ada dalam perayaan tahun baru Imlek.

Dalam bahasa Mandarin, kue keranjang disebut nian gao. Kue keranjang merupakan sejenis kue basah yang rasanya manis berwarna cokelat dan sekilas hampir mirip dodol. Umumnya, kue keranjang berbahan dasar tepung ketan dan gula.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Produksi kue keranjang di Indonesia kini juga ikut bersaing bersama usaha makanan lainnya. Khususnya menjelang tahun baru Imlek, produksi kue keranjang meningkat drastis daripada hari-hari biasanya. Kue keranjang akan banyak menghiasi etalase di toko maupun minimarket.

Sebagai salah satu makanan legendaris yang sudah ada sejak 2.500 tahun yang lalu, produksi kue keranjang harus tetap dilestarikan agar tidak tergeser zaman.
Namun, seiring berjalannya waktu, kekhasan kue ini perlahan terganti. Misalnya dari tampilan kue keranjang yang mulai dikemas lebih modern.

Kue keranjang yang kini sering dijumpai adalah yang berbungkus plastik. Ciri khas kue keranjang zaman dulu, yaitu terlihat dari tampilannya yang masih tradisional, dibungkus daun.

Seperti produsen kue keranjang di Magelang ini. Mereka masih mempertahankan kekhasan kue keranjang yang sudah ada sejak zaman dulu. Dibungkus menggunakan daun pisang menjadikan kue keranjang Magelang lebih memiliki cita rasa yang khas.

Melansir dari beberapa sumber, penggunaan daun pisang bertujuan menghasilkan rasa kue keranjang yang lebih nikmat dan aromanya juga jauh lebih wangi. Meskipun begitu, tentu ada kelebihan dan kekurangannya dalam memproduksi menggunakan daun pisang.

Proses pembuatan kue keranjang menjadi lebih berat, pengolahan daun pisang harus melibatkan tangan manusia dan tidak bisa sepenuhnya memakai mesin. Jika sampai ada daun pisang yang sobek sedikit saja akan membuat adonan kue bocor dan tidak dapat digunakan kembali.

Untungnya, tidak seluruh proses pembuatan kue keranjang ini harus dilakukan secara tradisional. Proses penggilingan beras ketan misalnya, bisa memakai mesin.

Tepung digiling, lalu diayak. Kemudian dicampur dengan gula yang sudah diolah menjadi karamel lalu dituang ke cetakan yang sudah dialasi dasar dan tepinya dengan daun pisang. Berikutnya baru dikukus selama dua jam hingga matang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya