Jateng
Kamis, 2 Februari 2023 - 15:27 WIB

Begal Pantat Beraksi di Salatiga, Pelajar Perempuan Jadi Korban saat Jogging

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi begal. (Freepik.com)

Solopos.com, SALATIGA — Seorang pelajar perempuan di Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga menjadi korban pelecehan seksual saat jogging di wilayah setempat, Selasa (31/1/2023) pukul 05.15 WIB. Hingga kini, aparat polisi masih menyelidiki kasus pelecehan seksual di tempat umum tersebut.

Kejadian itu bermula saat seorang pelajar yang menjadi korban pelecehan seksual melakukan jogging sendirian di Jl. Mertani Salatiga. Di belakangnya terdapat seorang bapak yang juga sedang jogging.

Advertisement

Tiba-tiba, muncul seorang pelaku dengan mengendarai sepeda motor dan langsung memegang pantat pelajar perempuan. Setelah itu, begal pantat itu melarikan diri. Kejadian tersebut membikin pelajar asal Salatiga yang pantatnya dipegang menjadi syok.

Dari keterangan anggota keluarga pelajar tersebut, pelaku mengendarai sepeda motor matik berknalpot brong dan menggunakan helm. Setelah kejadian itu, pelajar yang menjadi korban pelecehan seksual itu menangis dan terlihat murung saat berada di rumah.

“Setelah sampai di rumah, anak saya tidak berani bercerita. Anak saya jadi murung dan agak lain. Setelah pulang sekolah, dia baru bercerita kepada ibunya,” terang EW selaku ayah dari pelajar yang mengalami pelecehan seksual itu kepada Solopos.com, Kamis (2/2/2023).

Advertisement

Kasatreskrim Polres Salatiga, AKP Arifin Suryani, mengaku telah memperoleh informasi pelecehan seksual itu. Pihaknya juga telah jemput bola dengan menghubungi orang tua dan korban. Tapi korban masih trauma dan belum bisa memberikan keterangan.

Di sisi lain, ibu korban sudah mengadukan kejadian yang dialami anaknya ke Satreskrim Polres Salatiga, Rabu (1/2/2023). Pengaduan itu dilakukan setelah polisi menjalin komunikasi dengan keluarga korban pelecehan seksual.

“Kami masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut. Saat kejadian kondisi di pagi hari. Sampai saat ini korban masih merasakan trauma,” katanya.

Advertisement

Atas kejadian itu, AKP Arifin mengimbau warga, terutama remaja jangan sendirian saat melakukan aktivitas di pagi hari, sore hari, maupun menjelang petang.

“Harus ada orang atau teman minimal dua orang. Jangan membawa barang-barang berharga seperti handphone (HP) dan yang lainnya. Itu untuk meminimalisasi terjadinya kejahatan di jalanan,” tandas Kasatreskrim.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif