SOLOPOS.COM - Alun-alun di Pemalang terpampang logo Pusere Jawa. (Facebook)

Solopos.com, PEMALANG — Kabupaten Pemalang merupakan salah satu daerah yang secara administratif masuk wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Berikut asal usul nama Kabupaten Pemalang dari berbagai versi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber.

Menurut buku Rekonstruksi Sejarah Kabupaten Pemalang karya W.E Soetomo Siswokartono, sejarah atau asal usul nama Pemalang memiliki beberapa versi, salah satunya berasal dari kata sandi “jangka” Jayabaya, yakni “du-lang-mas”. Jayabaya merupakan Raja Panjalu, sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berkuasa di wilayah Kediri, Jawa Timur (Jatim) pada abad ke-11. Jayabaya dikenal akan ramalannya akan masa depan Nusantara.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Jayabaya menyebut kata Ja-la-du-lang-mas yang dipercaya memiliki makna ja: Jogja, la= Sala, du= Kedu, lang= Magelang, dan mas= Banyumas. Namun menurut seorang tokoh Pemalang bernama Soedjono Sindoerekso, teori tersebut kurang tepat.

Lang dalam “jangka” tersebut bukanlah Magelang, lantaran Magelang sudah masuk wilayah Kedu. Sementara ja-la disebutnya bukan Jogja dan Sala, melainkan “jala” yang bermakna segitiga.

Jadi, menurut Soedjono dalam buku tersebut, frasa du-lang-mas bermakna daerah segitiga meliputi Kedu, Pemalang, dan Banyumas. Ketiga-tiganya merupakan wilayah “mancanegara” yang bermakna di luar kawasan keraton.

Baca juga: Asale Kabupaten Pemalang Jadi Pusere Jawa

Disebutnya ketiga daerah “manca” tersebut menunjukkan pentingnya Kedu, Pemalang, dan Banyumas dalam perjalanan sejarah.

Teori lain tentang sejarah atau asal usul nama Pemalang disampaikan Otto Willem Machenzie, seorang tokoh keturunan Skotlandia-Jawa yang lahir pada abad 19 dan merupakan salah satu tokoh masyarakat Pemalang pada era 1970-an.

Kali Malang

Menurut Machenzie, nama Pemalang diambil dari kata “Malang”. Malang merupakai sungai yang bermuara di Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman. Namun uniknya, sungai ini tidak mengalir dari selatan ke utara sebagaimana sungai-sungai lain di pulau Jawa bagian utara. Kali Malang mengalir dari timur ke barat.

Sungai ini berada sekitar lima kilometer dari garis pantai, dan melintang dari Desa Kendaldoyong Kecamatan Petarukan ke Asemsdoyong. Saat ini, Sungai Malang hanya sebatas potongan-potongan lantaran sebagian besar sudah dipakai untuk lahan sawah oleh penduduk setempat.

Baca juga: Kisah Prabu Jayabaya, Sang Peramal Ulung dari Jawa Timur

Posisinya yang melintang, atau dalam bahasa Jawa disebut ” kali kang miline malang” inilah yang kemudian disebut Machenzie mengawali atau menjadi sejarah asal usul nama Kabupaten Pemalang.

Teori lain menyebutkan Pemalang diambil dari kata “malang” yang artinya pemisah. Seperti diketahui, lokasi geografis Pemalang berada di antara dua daerah yang memiliki langgam bahasa Jawa yang sangat berlainan.

Hal ini terbukti lewat batas sisi barat Sungai Rambut terdapat wilayah Tegal yang bahasanya “pego” alias memiliki aksen yang berat. Sementara di sisi timur Sungai Sragi, ada wilayah Pekalongan yang meskipun bukan termasuk logat keraton, namun memiliki aksen bandek khas “wetan”.

Posisi Pemalang sendiri berada di tengah-tengah, dengan ciri khas logat bahasa Jawa yang ringan sehingga Pemalang merupakan batas pemisah atau “kang malang” atau “kang dadi pepalang” atau bisa juga “kang memalang”. Dari sanalah kemudian muncul kata Pemalang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya