SOLOPOS.COM - Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang. (tanjungmas.semarangkota.go.id)

Solopos.com, SEMARANG — Semarang sejak masa kolonial memang telah dikenal sebagai kota perdagangan. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Pelabuhan Tanjung Emas di Kota Semarang. Berikut sejarah Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Pelabuhan Tanjung Emas merupakan pelabuhan terbesar yang ada di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Pelabuhan ini memiliki berbagai fasilitas seperti pemecah gelombang, alur pelayaran, kolam pelabuhan, dermaga, fender, gudang, hingga terminal penumpang seluas 3.000 meter persegi.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Tidak diketahui secara pasti kapan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang beroperasi. Meski demikian, dikutip dari berbagai sumber, sejarah perkembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dimulai sekitar abad ke-16.

Dikutip dari laman pelindo.co.id, awalnya pelabuhan di Semarang terletak di wilayah Bukit Simongan, atau Gedong Batu yang berdekatan dengan Kelenteng Sam Poo Kong. Meski demikian, lokasi pelabuhan di Bukit Simongan itu dianggap kurang strategis. Hal ini menyusul banyaknya pasir dan endapan lupur yang membuat sungai yang menghubungkan kota dengan pelabuhan tidak dapat dilintasi kapal.

Akhirnya, sekitar tahun 1868 dilakukan pengerukan lumpur untuk mengatasi permasalan geologi itu. Selain itu dibuat juga kanal pelabuhan baru bernama Nieuwe Havenkanaal atau Kali Baroe paad 1872.

Baca juga: Terciduk! Penyelundupan 50 Burung Dilindungi Digagalkan di Tanjung Emas

Kanal di Kali Baru ini pun menjadi cikal bakal sejarah keberadaan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang. Banyak kapal-kapal dari luar negeri yang berdatangan di kanal itu hingga akhirnya dibuat pelabuhan.

Mengutip laman shipsapp.co.id, Pelabuhan Semarang awalnya bernama Pelabuhan Rede yang dibangun pada 1874. Di pelabuhan itu juga terdapat Mercusuar Willem III yang dibangun pemerintah kolonial Belanda dalam rangka menjadikan Semarang sebagai kota pelabuhan dan dagang.

Seiring berkembangnya zaman, aktivitas di Pelabuhan Semarang tersebut semakin meningkat. Hingga pada tahun 1963, Pelabuhan Semarang dikembangkan menjadi pelabuhan coaster atau Pelabuhan Nusantara yang mampu menampung kapal-kapal besar, berukuran 2.000 dead weight tonage (DWT).

Baca juga: Mengenal Kampung Parfum Semarang, Berada di Kawasan Bersejarah

Seringi kemajuan zaman, Pelabuhan Semarang mengalami renovasi. Sejumlah fasilitas pendukung dibangun di pelabuhan tersebut. Pada 23 November 1985, pembangunan tahap pertama selesai dan diresmikan Presiden Soeharto dengan nama Pelabuhan Tanjung Emas.

Tidak diketahui secara pasti sosok yang mencetuskan ide untuk menamai pelabuhan di Semarang sebagai Pelabuhan Tanjung Emas. Kendati demikian, sebelum meresmikan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Presiden Soeharto sempat menerima kunjungan dari Gubernur Jateng, Ismail, dan Wali Kota Solo, Hartomo, di Jakarta, pada 31 Januari 1985. Dalam pertemuan itu, Soeharto menyetujui pemberian nama Tanjung Emas bagi pelabuhan di Semarang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya