SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi, saat memberikan sambutan dalam acara Haul KH Sholeh Darat di kompleks pemakaman Bergota, Semarang, Selasa (4/7/2017). (PCNU Kota Semarang)

Haul atau peringatan hari wafatnya salah satu ulama tersohor di Semarang, yakni K.H. Sholeh Darat, diperingati secara khidmat oleh ratusan umat muslim.

Semarangpos.com, SEMARANG – Ratusan umat Islam yang tergabung dalam berbagai kelompok, seperti Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang, Pengajian Ahad Pagi 1939, dan Komunitas Pencinta Kiai Sholeh Darat (Kopisoda) berkumpul di Makam Bergota, Semarang, Selasa (4/7/2017). Mereka berkumpul untuk mengikuti acara Haul ke-117 KH Sholeh Darat yang digelar setiap 10 Syawal, yang jatuh tepat pada Selasa ini.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Selain ratusan umat Islam, haul salah satu tokoh penyebar Islam di Pulau Jawa itu juga dihadiri oleh para ulama dan pejabat. Tampak Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, turut serta dalam acara itu. Selain Hendi, sapaan akrab Wali Kota, Ketua MUI Jawa Tengah (Jateng), K.H. Ahmad Daroji, juga hadir di tengah-tengah ratusan jemaah.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang (PC) NU Kota Semarang, K.H. Anasom, mengatakan haul ini digelar dalam rangka mengenang jasa besar Kiai Sholeh Darat. Semasa hidupnya, Kiai Sholeh Darat terkenal sebagai ulama yang sukses membina komitmen terhadap ilmu pengetahuan agama.

haul sholeh darat

Ratusan umat muslim berkumpul di makam K.H. Sholeh Darat di kompleks pemakaman Bergota, untuk mengikuti acara Haul K.H. Sholeh Darat, Selasa (4/7/2017). (PCNU Kota Semarang)

Kyai Sholeh Darat juga terbukti dalam mendidik murid-muridnya. Terbukti, banyak di antara murid Kyai Sholeh Darat yang berhasil menjadi ulama maupun tokoh bangsa, seperti pendiri NU K.H. Hasyi Asy’ari, pendiri Muhammadiyah K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Pondok Pesantren Jamsaren Solo, hingga tokoh emansipasi perempuan Raden Ajeng Kartini.

“Kiai Sholeh Darat memang banyak memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia. Kita harus meniru jejak keilmuan Mbah Sholeh [panggilan untuk Kiai Sholeh Darat] ,” ujar KH Anasom dalam siaran pers kepada Semarangpos.com, Selasa.

Sementara itu, Hendi, sapaan Wali Kota Semarang, menilai pentingnya acara haul Kiai Sholeh Darat digelar setiap tahunnya. “Belia adalah guru para ulama dan tokoh nasional. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan dan pendahulunya. Jadi kalau hari ini kita berkumpul untuk berdoa bersama adalah hukumnya wajib,” terang Hendi.

Mbah Sholeh wafat pada 28 Ramadan 1321 H. Meski demikian, berdasarkan kesepakatan pada ulama haul Mbah Sholeh diperingati setiap tanggal 10 Syawal. Peringatan hari wafatnya Kyai Sholeh Darat ini sudah dilaksanakan sejak tahun 1955 silam.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya