SOLOPOS.COM - Konsumen SPBU 43.507.16 Gamol, Kecandran, Sidomukti, Salatiga saat mendatangi kantor pengelola SPBU, Senin (17/10/2022). (Istimewa)

Solopos.com,SALATIGA – Diduga BBM jenis Pertalite dari SPBU 43.507.16 bercampur dengan solar, puluhan konsumen datangi SPBU yang terletak di Jalan Lingkar Selatan Salatiga, Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Senin (17/10/2022).

Mereka mengeluh dan meminta pertanggungjawaban dari pengelola SPBU. Hal ini karena setelah membeli bahan bakar mesin (BBM) jenis Pertalite, namun justru bercampur solar. Akibatnya kendaraan milik konsumen menjadi mogok atau mati.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

“Saya beli bensin [Pertalite] di SPBU, setelah jalan mati tapi saya paksakan,” kata Lasimin warga Gamol, Kecandran, Sidomukti, Senin (17/10/2022).

Lasimin menjelaskan awalnya dirinya membeli Pertalite di SPBU senilai Rp20.000, Jumat (14/10/2022). Selang satu hari, sepeda motor miliknya tersendat.

“Saya mengira BBM sepeda motor saya habis. Lalu saya membeli lagi di pom bensin Gamol. Setelah isi Pertalite sepeda motor saya kemebul seperti motor dua tak dan tersendat lalu mati dan tidak mau dihidupkan,” jelas dia.

Karena mesin mati, sepeda motor langsung dibawa ke bengkel. Oleh bengkel diberitahu jika BBM sepeda motor tercampur solar.

“Tangki motor langsung kita kuras,” ungkap dia.

Hal yang sama dialami Sugiyono dan puluhan warga lainya. Ia mengaku setelah mengisi Pertalite di SPBU Gamol, sepeda motor miliknya macet dan harus diservis di bengkel.

“Saya kesini mendatangi pom bensin mau minta ganti rugi. Dan oleh pihak pom bensin diganti Pertamax,” jelas dia.

Senada, disampaikan Gito. Ia mengungkapkan setelah mengisi Pertalite di SPBU Gamol, sepeda motor macet.

“Tangki langsung saya kuras dan saya isi Pertamax baru bisa hidup lagi. Ini saya datang kesini untuk minta ganti,” papar dia.

Nasib yang sama di alami Widodo, 67, warga Sraten Permai Tuntang, mesin mobilnya menjadi ngadat dan tersendat setelah mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU tersebut.

“Saya Minggu (16/10/2022) sore, membeli Pertalite Rp70.000. Setelah selesai itu, saya pulang. Ditengah perjalanan saya kaget, kok mesin jadi ngadat dan brebet, knalpot juga ngebul. Lalu hari ini saya komplainkan ke SPBU, ternyata di SPBU banyak warga yang komplain,” papar dia.

Sementara itu, Pengelola SPBU 43.507.16, Joko membenarkan adanya komplain dari para konsumen.

Menurut dia, bercampurnya kedua jenis BBM itu setelah pada Jumat (13/10/22) pagi. Setelah truk tangki bongkar BBM, untuk mengisi ditangki penyimpanan. Setelah itu banyak para pembeli yang komplain ke pihak SPBU.

“Kepada konsumen yang komplain dan menyertakan bukti pembelian langsung kami ganti dengan Pertalite. Selain itu juga kami mengganti biaya perbaikan atau servis,” jelas dia.

Joko mengungkapkan Pertalite bercampur tersebut sudah terjual. Namun, konsumen tidak perlu khawatir karena yang sudah telanjur membeli dan kendaraan mengalami kendala baik roda dua maupun roda empat.

“Kita tanggung jawab jika memang kendaraan tersebut yang telanjur membeli ada kendala,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya