SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdesaan. (Istimewa/arfanza.com)

Solopos.com, BLORA — Sebagian besar warga Kabupaten Blora mungkin banyak yang belum tahu asal-usul unik di balik penamaan Kecamatan di kabupaten setempat.

Dilansir dari blorakab.go.id, Kabupaten Blora sendiri memiliki luas wilayah sebesar 195.582.074 kilometer persegi dan terbagi dalam 14 kecamatan. Nah, 4 kecamatan di antaranya namanya merupakan singkatan dari istilah kata lain.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Yuk, simak ulasan 4 Kecamatan di Kabupaten Blora yang berasal dari singkatan berikut ini.

1. Kecamatan Cepu

Sedikit yang tahu kalau kota minyak ini sebenarnya berasal dari gabungan dua kata yaitu “mancep” dan “sepupu” yang memiliki artian “terbenam hingga paha”.

Hal ini berawal dari sejarah panjang Pangeran Benawa yang kakinya terbenam dalam lumpur panas mencapai atas lutut saat berusaha mempertahankan diri dari perang saudara.

Dari kisah Pangeran Benawa tersebutlah kemudian istilah mancep sepupu digunakan untuk menamai wilayah sekitar kejadian itu yang kini dikenal dengan nama Cepu.

2. Kecamatan Jepon

Dari namanya mungkin sudah banyak yang mengira jika nama Kecamatan Jepon ini ada hubungannya dengan Jepang. Ya, penamaan Jepon ini memang diberikan oleh para penjajah Jepang.

Nama Jepon berasal dari julukan nama Jepang yaitu “Jepang Nipon” yang kemudian disingkat menjadi Jepon seperti yang dikenal hingga kini. Daerah tersebut memang pernah menjadi wilayah permukiman penjajah Jepang dalam kurun waktu lama.

3. Kecamatan Sambong

Beda dengan kecamatan sebelumnya yang berasal dari gabungan kata, nama Sambong ternyata berasal dari kata “Sambongan” yang berarti sebuah bendungan.

Menurut sejarahnya, saat pertama bermukim di desa tersebut, Kiai Anggamaya dan para pengikutnya membuat sebuah bendungan guna menampung air untuk persediaan musim kemarau.

4. Kecamatan Jiken

Asal usul nama kecamatan Jiken ini tidak lepas dari kisah Eyang Jati Kusuma dan Eyang Jati Kuswara. Menurut legendanya, Jiken ini merupakan gabungan dua kata yakni “driji” dan “teken”.

Kata Driji memiliki arti jari-jemari, sedangkan teken adalah tongkat. Dua kata tersebut kemudian disingkat menjadi Jiken yang kemudian dikenal saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya