Jateng
Jumat, 12 Juni 2020 - 08:20 WIB

Benarkah Jaka Tingkir Pernah Bunuh Calon Prajurit Demak?

Dhina Cantya  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Jaka Tingkir saat melawan Dadung Awuh. (Youtube—Dongeng Kita)

Solopos.com, SEMARANG — Jaka Tingkir adalah tokoh penting dalam folklore Jawa Tengah. Pemuda sakti disebut pernah menjadi pemimpin salah satu kesultanan di Jawa Tengah. Namun, apa benar ia pernah membunuh calon prajurit Kesultanan Demak?

Seperti yang dihimpun Semarangpos.com dari Youtube channel Dongeng Kita, Kamis (11/6/2020), legenda Jaka Tingkir bermula dari seorang lelaki tua bernama Ki Ageng Tingkir. Pada suatu ketika, Ki Ageng Tingkir mendapat sebuah pesan lewat mimpinya.

Advertisement

Ia harus meminum buah kelapa dari pohon di samping rumahnya. Begitu bangun, ia langsung menuju ke halaman rumahnya dan memetik satu buah kelapa.

Gadis Indigo Ungkap Alasan Batu Nisan Perempuan Belanda di Jogja Selalu Miring

Padahal, menurut lelaki tua itu, pohon tersebut belum waktunya berbuah. Namun, ia tetap memetik buah kelapa tersebut dan menyimpannya untuk nanti dinikmati setelah pulang dari menggembalakan kerbau.

Advertisement

Sesaat setelah ia pergi, Ki Ageng Pengging yang menjadi rekan Ki Ageng Tingkir datang mengunjungi kediamannya. Namun, karena masih menggembala kerbau, Pengging hanya bertemu dengan istri Ki Ageng Tingkir.

Nyi Ageng Tingkir, begitu sapaan untuk istri Ki Ageng Tingkir. Ia meminta maaf kepada Pengging karena belum sempat memasak.

Polisi Banyumas Cokok Pelaku Pencabulan 2 Perempuan Cilik

Tetapi, sang istri membawakan buah kelapa yang tadi disimpan oleh Ki Ageng Tingkir. Ki Ageng Pengging yang tidak tahu apa-apa langsung menikmati buah tersebut hingga tidak tersisa.

Advertisement

Disuguhi Kelapa Muda

Sampai akhirnya, Ki Ageng Tingkir pulang dan menemui kerabatnya yang sudah menunggu itu. Berbasa-basi, Pengging bercerita jika ia disuguhi buah kelapa manis.

Mendengar hal itu, Ki Ageng Tingkir kaget dan menceritakan mimpinya. Ki Ageng Pengging langsung meminta maaf karena telah sembrono.

Gudang Ban Terbakar di Kudus, 11 Mobil PMK Dikerahkan

Advertisement

Namun, Ki Ageng Tingkir tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia hanya berpesan jika anak Ki Ageng Pengging kelak menjadi pemimpin, maka ia harus berbagi tempat dengan anaknya.

Benar saja, tidak lama setelah kejadian itu, lahirlah anak Ki Ageng Pengging. Uniknya, si bayi lahir saat menyaksikan pertunjukan Wayang Beber dan bayi tersebut dinamai Mas Karebet.

Tak lama kemudian, Ki Ageng Tingkir meninggal dunia. Pasukan Kesultanan Demak langsung menyerang Ki Ageng Pengging karena dituduh telah membunuh kerabatnya itu. Merasa tidak terima, ia pun melawan dan akhirnya tewas.

Polisi Jamin Nasi Korban Rob di Pekalongan

Advertisement

Istri Ki Ageng Pengging akhirnya juga meninggal karena tidak terima ditinggal oleh sang suami. Akhirnya Mas Karebet diasuh oleh Nyi Ageng Tingkir. Ia tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan pintar.

Sampai suatu hari, Nyi Ageng Tingkir menyuruhnya untuk berguru kepada Ki Ageng Sela. Tidak membutuhkan waktu lama, ia akhirnya pandai bela diri dan semakin pintar. Melihat kecakapan pemuda itu, si guru menyuruh Mas Karebet bekerja di Kesultanan Demak.

Ki Ageng Sela juga memberikan julukan “Jaka Tingkir” kepada Mas Karebet.

Hore, Uang Kuliah Unnes Bisa Diangsur...

Sesaat setelah sampai di istana, ia menjadi orang kepercayaan Sultan Trenggono yang saat itu menjadi pemimpin kesultanan Demak. Jaka Tingkir menjadi panglima prajurit yang memiliki tugas menyeleksi para calon prajurit.

Sampai suatu hari, istana kedatangan seorang pemuda congkak bernama Dadung Awuh. Ia ingin menantang Jaka Tingkir agar bisa menjadi prajurit. Semakin lama Jaka Tingkir merasa risih karena pemuda congkak itu selalu menyombongkan diri.

Advertisement

Karena tidak bisa mengendalikan kemarahannya, Jaka Tingkir membunuh Dadung Awuh. Sayang sekali, Sultan Trenggono yang melihat itu langsung mengusir dan memecat Jaka Tingkir. Lantas, bagaimana nasib Jaka Tingkir selanjutnya?

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif