Jateng
Sabtu, 21 November 2015 - 14:50 WIB

BENCANA ALAM : Diterjang Puting Beliung, Rumah Warga Magelang Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok)

Bencana alam puting beliung menerjang Desa Ngargoyoso, Magelang, Jumat (20/11/2015) sore.

Kanalsemarang.com, MAGELANG- Warga Desa Ngargosoko Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bersama anggota TNI/Polri, Sabtu (21/11/2015), bergotong-royong memperbaiki sejumlah rumah di Dusun Kacetan yang rusak tersapu puting beliung.

Advertisement

Sebanyak 124 rumah di Dusun Kacetan, Desa Ngargosoko, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, rusak diterjang puting beliung pada Jumat (20/11/2015) sore.

Bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, dari sejumlah rumah rusak tersebut, 30 rumah di antaranya rusak parah, 50 rumah rusak sedang, dan 43 rumah rusak ringan.

Advertisement

Bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, dari sejumlah rumah rusak tersebut, 30 rumah di antaranya rusak parah, 50 rumah rusak sedang, dan 43 rumah rusak ringan.

Warga Kacetan, Pardi,32, mengatakan rumahnya rusak ringan di bagian atap dan sudah diperbaiki secara bergotong-royong oleh warga dari tetangga dusun.

“Kegotongroyongan masyarakat di lereng Gunung Sumbing ini masih kental, bila ada tetangga yang tertimpa musibah, secara bersama-sama membantu untuk meringankan beban,” katanya.

Advertisement

Ia menyebutkan di wilayah tempat tinggalnya di RT 03/RW 06 terdapat 28 rumah, hanya dua rumah milik Isyanto dan Suyanto yang kondisinya tetap utuh.

Sedangkan 26 rumah lainnya mengalami kerusakan, terutama di bagian atap yakni genteng kabur.

Ia mengatakan rumah Wito mengalami kerusakan cukup parah, atap berupa seng kabur semua bersama kerangka atap, kemudian kandang kambing milik Pandi roboh.

Advertisement

Riyanto mengatakan separoh atap rumahnya berupa seng kabur terbawa angin.

Ia menuturkan warga Ngargosoko masih melestarikan gotong-royong untuk meringankan beban warga lain yang sedang tertimpa musibah.

“Pengumuman kegiatan gotong-royong hanya disiarkan melalui pengeras suara di masjid, kemudian mereka beramai-ramai berdatangan ke lokasi,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif