Jateng
Minggu, 17 Juli 2016 - 15:50 WIB

BENCANA ALAM JATENG : Jateng Terapkan Program DTB ke Ribuan Desa

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo didampingi Bupati Kendal Mirna Annisa meninjau lokasi banjir di daerah tersebut, Minggu (20/6/2016). (Facebook.com-Ganjar Pranowo)

Bencana alam Jateng diantisipasi Pemprov dengan menerapkan program desa tangguh bencana (DTB) di ribuan desa

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menerapkan Program Desa Tangguh Bencana (DTB) secara bertahap ke ribuan desa yang masuk kategori rawan bencana guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. “Saat ini di Jateng ada 36 DTB dan nantinya akan direplikasikan ke 2.024 desa yang rawan bencana dan dilakukan akselarasi,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (13/7/2016).

Advertisement

Terkait dengan rencana penerapan Program DTB yang dilatarbelakangi kenyataan bahwa wilayah Provinsi Jateng terjadi berbagai jenis bencana alam itu, Pemprov Jateng berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Ganjar menjelaskan bahwa target penyelesaian penerapan Program DTB di 2.024 desa itu tergantung dari kesiapan para kepala desa masing-masing. “Kalau tiap kepala desa siap, maka kami segera melakukan pelatihan dan dalam waktu satu tahun diperkirakan sudah tuntas,” ujarnya.

Untuk sosialisasi dan pelatihan, kata Ganjar, nanti bisa bekerja sama dengan pihak TNI dan Polri serta perguruan tinggi. Menurut Ganjar, pada ribuan desa yang akan diterapkan Program DTB tersebut selanjutnya dipasang alat peringatan dini atau Early Warning System dengan menggandeng pihak swasta, baik dalam maupun luar negeri untuk membantu pengadaan alat tersebut. “Kalau Program DTB bisa berjalan baik akan direplikasikan ke seluruh desa di Jateng secara bertahap,” katanya.

Ganjar berharap dengan adanya Program DTB ini maka setiap masyarakat desa sudah siap jika terjadi bencana alam. “Siap mengerti sistemnya, alat apa yang digunakan, dan ada orang atau sumber daya manusia yang siap mengelola serta menjaga alat early warning system,” ujarnya.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif