SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)
Kanalsemarang.com, JAKARTA — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa telah mengirimkan beberapa orang perwakilan untuk meninjau seberapa besar tingkat keparahan yang terjadi pada longsor di Banjarnegara, Jawa Timur. Di sana, akan diidentifikasi kebutuhan seperti apa yang diperlukan bagi proses evakuasi serta para pengungsi.
“Saya rencananya hari ini kirim dulu utusan ke sana dan kemudian kebutuhan-kebutuhan mereka apa, saya minta diidentifikasi dan diberikan report,” ujar Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, kepada wartawan di Monas, Jakpus, Sabtu (12/12/2014).
Menurutnya, hingga saat ini dirinya belum berkoordinasi dengan Presiden Jokowi terkait peristiwa ini, namun Kemensos terus berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai kebutuhan para pengungsi longsor.
“Bapak presiden belum tapi BNPB saya koordinasi terus,” jelasnya.
Terkait kebutuhan makan para pengungsi, Kemensos memastikan telah mendirikan dapur umum serta menyiapkan 50 hingga 200 ton besar. “Kalau untuk dapur umum Kemensos itu menyiapkan sumber daya, beras 50 ton boleh diambil oleh Bupati, kalau 200 ton maka boleh dilakukan oleh Gubernur itu dari Kemensos. Jadi paling tidak dapur umum dan makan bagi korban bencana bisa dipenuhi,” kata dia.
Lalu bagaimana langkah lanjutan dari Kemensos untuk mencari seratusan warga yang masih tertimbun?
“Kalau Kemensos fungsinya satu, yaitu pada perlindungan. Kedua adalah pada posisi pemberian jadub (dana jatah hidup). Saya dari pagi dini hari ketika saya mendengar itu saya sudah komunikasikan kepada Dirjen ditjamsel untuk langsung koordinasikan ke sana dan kita bisa menyiapkan sebagaimana peraturan yang ada,” tutupnya.