Jateng
Selasa, 24 November 2015 - 11:51 WIB

BENCANA BANJARNEGARA : Waspada, 13 Kecamatan Rawan Tanah Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana tanah longsor diperkirakan berpotensi terjadi menyusul datangnya musim hujan.

Kanalsemarang.com, BANJARNEGARA- Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo meminta warga kabupaten itu meningkatkan kewaspadaaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor karena saat ini telah memasuki musim hujan.

Advertisement

“Apabila muncul retakan, siapa saja orangnya yang menjumpai kejadian tersebut segera laporkan kepada petugas. Apabila ada aliran air terhambat, bersihkan selokannya karena air mengalir tanpa kendali berpotensi merusak jalan,” katanya di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (23/11/2015).

Terkait gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (21/11/2015), dia mengatakan kejadian tersebut merupakan gempa lokal yang berpusat di sekitar Kecamatan Sigaluh.

Meskipun gempa tersebut tidak berdampak parah, dia mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan karena saat sekarang sedang berlangsung musim hujan sehingga setiap kejadian gempa memiliki potensi bahaya yang cukup besar.

Advertisement

“Oleh karena itu, siapa saja yang bertemu dengan retakan tanah bila masih mampu ditangani oleh dirinya atau bersama warga sekitar, segera tutup retakan tersebut. Jangan biarkan retakan tanah menjadi celah untuk pembuangan luapan air hujan sehingga potensinya makin besar menimbulkan longsoran, apalagi jika retakan tersebut berada di lereng bukit atau lereng perumahan penduduk,” tegasnya.

Dalam kondisi seperti sekarang, kata dia, sikap kepedulian warga menjadi hal yang sangat berharga. Menurut dia, kepedulian tersebut termasuk terhadap masalah penanganan luapan air di jalan.

“Sebab, sebagus apapun jalan yang dibangun, usianya tidak akan lama jika terus menerus terendam air,” katanya.

Advertisement

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, sebanyak 13 kecamatan di kabupaten itu termasuk daerah rawan bencana longsor.

Ke-13 kecamatan itu terdiri atas Pandanarum, Batur, Kalibening, Wanayasa, Karangkobar, Banjarmangu, Punggelan, Sigaluh, Pagedangan, Madukara, Klampok, Pejawaran, dan Purwonegoro.

Sementara sejak memasuki musim hujan, sejumlah bencana tanah longsor dan tanah bergerak telah terjadi di Banjarnegara. Selain itu, seratusan rumah di Desa Kaliajir, Kecamatan Purwonegoro, telah mengalami retak-retak akibat adanya tanah bergerak.

Gempa lokal yang terjadi pada hari Sabtu (21/11/2015) dikhawatirkan memicu gerakan tanah sehingga mengakibatkan tanah longsor di Banjarnegara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif